Manuvernya Buat Anies Baswedan Jadi Rivalnya Prabowo, Sandiaga Uno: Inilah Kenyataan Politik...
Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengaku baru-baru ini berdiskusi santai dengan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Salah satu yang dibahas mereka berdua adalah bagaimana perkembangan manuver politik dari sosok Anies Baswedan.
Baca Juga: Hampir Fix, Sudirman Said Bilang Piagam Koalisi Anies dalam Tahap Finalisasi
Mantan menteri pendidikan tersebut diketahui merupakan sosok yang dibawa Sandiaga Uno untuk menjadi duetnya di Pilkada DKI Jakarta.
"Salah satu yang kita flashback adalah waktu saya bersikeras membawa Pak Anies di pencalonan gubernur dan beliau menyatakan, sambil senyum-senyum, 'Gimana Mas Sandi, jadi keputusan yang tepat atau tidak?'" ungkapnya di Chanel YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Meski demikian, Sandiaga memastikan ucapan Prabowo merupakan sentilan terhadap dirinya yang tidak percaya diri. Terlebih, Prabowo merupakan sosok negarawan yang tidak akan menjelek-jelekan orang lain.
"Kita sama-sama tahu Pak Prabowo itu negarawan, jadi nggak pernah bicara jelek tentang orang. Tapi saya tahu itu teguran buat saya karena waktu itu kan saya nggak PD," tutur Sandiaga.
Lantaran dirinya tidak berpengalaman dan membuat hitung-hitungan politik, karenanya ia memutuskan mengajak Anies Baswedan.
"Karena saya nggak PD dan hitung-hitungan politiknya boleh dibilang naif, tidak berpengalaman, jadi itu keputusan yang saya ambil (mengajak Anies ikut Pilgub DKI Jakarta 2017)," imbuh Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun, Sandiaga Uno juga memastikan dirinya maupun Prabowo tidak memusingkan langkah politik yang dambil Anies Baswedan saat ini.
"Tapi inilah kenyataan politik sekarang. Saya nggak melihat Pak Prabowo khawatir atau menyalahkan situasi saat sebelumnya. Tapi ya beliau dan saya sangat setuju, bahwa kita jangan sampai dipecah-belah," tegas Sandiaga.
Baca Juga: Manuver Anies Baswedan Menggelegar untuk Ambil Alih Suara Pemilih, Prabowo Subianto Mohon Siap-siap!
Pertemuan tersebut juga menghasilkan kesepakatan untuk kepemimpinan pada 2024 mendatang. Dalam kesempatan itu, baik Prabowo maupun Sandiaga sepakat mengusung tema keberlanjutan.
"Setelah kita review 3 tahun apa yang sudah dilakukan pemerintahan ini dan sebelumnya, itu harus mengusung tema keberlanjutan pembangunan. Kan ada dua, keberlanjutan atau perubahan, dan kami sepakat malam itu bahwa ini adalah tentang keberlanjutan, ini tentang percepatan, ini tentang rekonsiliasi, Sampai kami bicara soal risiko polarisasi yang sangat tidak baik," imbuhnya.
Karenanya, Sandiaga mengapresiasi langkah Presiden Jokowi mengundangnya dan Prabowo selaku rival politik di Pemilihan Presiden 2019, untuk masuk ke kabinet.
Meski demikian, ia tak menapik jika masih ada beberapa minus dalam pemerintahan Jokowi seperti lapangan kerja dan biaya hidup.
Meski demikian, semangat Prabowo dan Sandiaga Uno masih soal keberlanjutan pembangunan saat ini.
"Kita sepakat bicara isu-isu besar seperti itu, nggak spesifik tentang orang, tidak menyebut nama malah. Kita bicara kerangka besar. Kan kita bicara gagasan mengenai 2024 itu sebelum sosoknya ditentukan, dan kita sepakat mengenai keberlanjutan pembangunan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement