Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sama-sama Dibesarkan di Golkar, Konflik Luhut Binsar Panjaitan dan Surya Paloh Bisa Jadi Penentu Keputusan dalam Pilpres

Sama-sama Dibesarkan di Golkar, Konflik Luhut Binsar Panjaitan dan Surya Paloh Bisa Jadi Penentu Keputusan dalam Pilpres Kredit Foto: Youtube Total Politik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panda Nababan (PN) yang juga politisi senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan membongkar mengenai perseteruan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan. 

“Kalau kita bicara kronologi, kalau ceritanya waktu itu mau kongres Golkar di Borobudur.

Si Luhut dapat informasi bahwa Surya Paloh masih nyampur-nyampur, masih ngatur-ngatur Golkar,” kata Panda melansir dari Total Politik, Rabu (01/02/23). 

“Padahal dia sudah di Partai Nasdem gitu loh dan Luhut pun negor Surya. Itu yang sebenarnya terjadi, itu aja,” jelas dia.

Baca Juga: Tangisan Korban KSP Indosurya Pecah saat Ungkap Kejahatan Komplotan Henry Surya: Tuhan Pasti Akan Membalas!

Dalam keterangannya, konflik yang terjadi antara Luhut dan Surya, itu memang terjadi menjelang Munas Golkar 2014. 

Partai Golkar Ketika itu memang sedang kisruh karena terjadi polarisasi terkait akan diadakannya pemilihan ketua umum baru.

Keduanya diceritakan Panda dipertemukan di hotel tersebut oleh pengusaha Tomy Winata. 

Maka, ketika mendapat informasi soal konflik kedua tokoh tersebut, saya pun menanyakan soal ini kepada Tomy terlebih dahulu.

“Aduh, Pak Panda, maksud saya sebenarnya baik, saya mau mempertemukan mereka karena keduanya kan sama-sama teman. Tapi, saya tidak menyangka keduanya malah jadi ribut, menyesal juga saya,” kata Tomy jelas Panda.

“Lho, malau kenapa? Perbedaan pendapat itu kan biasa dan kita juga biasa diskusi,” kata Panda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: