Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Buka Keran Cuan Baru di Twitter, Layanan Ini Akan Dikenakan Biaya Rp1,5 Juta per Bulan!

Elon Musk Buka Keran Cuan Baru di Twitter, Layanan Ini Akan Dikenakan Biaya Rp1,5 Juta per Bulan! Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Twitter akan mulai membebankan biaya untuk mengakses API atau Application Programming Interface yang biasa digunakan developer untuk membuat layanan pihak ketiga. Sang CEO Elon Musk mengatakan bahwa langganan tersebut akan dibebankan biaya sekitar USD100 (Rp1,5 juta) per bulan dapat diberlakukan ketika akses gratis berakhir pada 9 Februari.

"API gratis saat ini disalahgunakan dengan buruk oleh penipu bot & manipulator opini," tweet Musk pada hari Kamis, mengutip Fox Business di Jakarta, Senin (6/2/23). "Tidak ada proses verifikasi atau biaya, sangat mudah untuk memutar 100 ribu bot untuk melakukan hal-hal buruk."

Baca Juga: Bill Gates Sindir Elon Musk Tipis-Tipis: Saya Lebih Suka Mendanai Vaksin daripada ke Mars

Developer atau pengembang biasanya menggunakan API Twitter untuk membuat aplikasi dan layanan pihak ketiga, sedangkan akademisi sering menggunakan API untuk penelitian.

"Selama bertahun-tahun, ratusan juta orang telah mengirim lebih dari satu triliun Tweet, dengan miliaran lebih setiap minggu," cuit akun pengembang Twitter.

"Data Twitter termasuk kumpulan data paling canggih di dunia. Kami berkomitmen untuk menyediakan akses yang cepat & komprehensif sehingga Anda dapat terus membangun bersama kami. Kami akan kembali dengan detail lebih lanjut tentang apa yang dapat Anda harapkan minggu depan."

Monetisasi API Twitter muncul saat Musk mencari aliran pendapatan baru. Twitter mengubah sistem verifikasinya tahun lalu dan meluncurkan layanan berlangganan baru seharga USD8 (Rp120 ribu) per bulan yang memberi pengguna tanda centang biru dan fitur lainnya.

Sekitar setengah dari tenaga kerja Twitter diberhentikan tahun lalu, tak lama setelah Musk menutup kesepakatan senilai USD44 miliar (Rp662 triliun) untuk membeli perusahaan tersebut.

Perusahaan bahkan melelang lusinan memorabilia bulan lalu, seperti furnitur, peralatan rumah tangga, patung burung Twitter berukuran besar, patung "@" raksasa, dan barang-barang lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: