Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugikan Banyak Konsumen, Andre Rosiade Minta BKPM Cek Izin Megaproyek Meikarta

Rugikan Banyak Konsumen, Andre Rosiade Minta BKPM Cek Izin Megaproyek Meikarta Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyoal izin proyek Meikarta buntut banyaknya permasalahan dengan konsumen dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. 

Ia meminta pemerintah mengecek ulang izin dari proyek Meikarta yang dikelola oleh anak usaha Lippo Group.

"Kami ingin Pak Menteri sebagai menteri yang mengurus perizinan itu mengecek kembali soal izin - izin Meikarta," ungkap Andre di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Kasus Meikarta Buntu, Pengamat Sebut Komisi VI DPR RI Harus Panggil Luhut Binsar Pandjaitan

Ia juga mengatakan, beberapa waktu belakangan masyarakat yang menjadi konsumen dirugikan karena tak kunjung mendapat unit apartemen yang dijanjikan sejak 2019.

Selain itu, serah terima apartemen tersebut kembali ditunda secara bertahap hingga tahun 2027. Pihak Meikarta pun mengajukan permohonan PKPU tanpa melibatkan konsumen dan dimenangkan hakim. 

Selanjutnya, para konsumen yang mempertanyakan haknya dalam aksi unjuk rasa di DPR malah dituntut Rp56 miliar oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) sebagai pengembang pembangunan apartemen Meikarta.

"Ini tentu merugikan konsumen. Bahkan, supaya pak Menteri Ketahui, konsumen yang melakukan demonstrasi terhadap Meikarta malah dilaporkan balik oleh Meikarta dan dituntut Rp56 miliar," jelas Andre.

Baca Juga: Konsumen Meikarta Menjerit-Menderita, Pengamat Minta Pemerintah dan Parlemen Turun Tangan: Mereka Lemah Menghadapi Korporasi Besar!

Karena itu, lanjut Andre, sebagai anggota DPR yang bermitra dengan Menteri Investasi, ia meminta Bahlil mengecek kembali izin dan legalitas mega proyek Meikarta. 

"Kami sebagai anggota DPR berkewajiban advokasi kepentingan masyarakat. Untuk itu, sebagai mitra kami ingin Bapak Menteri mengecek soal perizinan, apakah lengkap dan cukup secara legalitas. Karena dari 2017 saat mereka pertama kali mulai, mereka hadir dengan investasi China," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: