Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Majunya Prabowo Masih Misteri, Calon Next Jokowi Diklaim Baru Anies Baswedan Sendiri: Sudah Resmi

Majunya Prabowo Masih Misteri, Calon Next Jokowi Diklaim Baru Anies Baswedan Sendiri: Sudah Resmi Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring mengaku terbuka bahwa partainya terbuka jika Golkar ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan. Pasalnya, dia mengklaim bahwa hingga kini, hanya Koalisi Perubahan yang telah mengumumkan capres yang akan diusung dalam kontestasi Pilpres 2024.

Hingga saat ini, Golkar, PAN, dan PPP yang mengumumkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum juga meresmikan capres yang diusungnya. Pun demikian pula dengan Gerindra-PKB, kata Tifatul, secara definitif belum mengumumkan capresnya. 

Baca Juga: Elite Gerindra Turun Tangan, Isu antara Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Prabowo Akhirnya Terang: Pada Waktu Awal Itu...

"Ya, itu silakan saja (Golkar bergabung). Tapi sekarang yang sudah resmi (mengumumkan capres) baru Nasdem, PKS, dan Demokrat. Tapi koalisi yang lain, katakanlah PAN, Golkar, dan PPP di KIB, tapi calon presidennya belum ada," kata Tifatul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/23).

"Adapun Gerindra dengan PKB belum definitif, apa betul akan mendukung Pak Prabowo sebagai capres dan Cak Imin sebagai cawapres," tambahnya.

Di sisi lain, Tifatul juga menegaskan, agar kunjungan yang dilakukan hari ini ke DPP Golkar, tidak dimaknai sebagai hal yang lain. Menurutnya, tidak masalah jika memiliki kesamaan pandangan untuk melakukan kunjungan.

"Soal kunjungan antar partai, mbok ya jangan dicurigai atau segala macam, atau suusdzon. Masa orang mau berkunjung sudah dinilai. Menurut saya, untuk membuat suasana menjadi lebih sejuk, lebih baik didukung silaturrahmi antar partai," katanya.

Lebih lanjut, Tifatul menilai kegiatan saling mengunjungi baik untuk dilakukan. Oleh sebab itu, tak perlu mereduksi sebuah pertemuan sebagai perpecahan antara bangsa.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul Jelang Perebutan Kursi Jokowi, Soal Utang Milik Anies Baswedan Disorot Tajam: Cara-cara Murahan...

"Jadi menurut saya bagus saja antar partai politik saling mengunjungi mereduksi potensi perpecahan antara bangsa di negara ini, sebab NKRI sudah banyak perbedaannya. Jadi yang dicari adalah bagaimana mempersatukannya," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: