Aneh! Teriak-teriak Klaim Janji dan Utang Anies Baswedan, Tapi Anak Buah Prabowo Nggak Ada yang Berani Buka ke Publik, Ada Apa?
Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief (Hersu) menyoroti manuver Elite Gerindra yang mendadak menyerang Anies Baswedan menggunakan klaim janji-utang yang pernah dibuat.
Hersu menyebut Gerindra sebagai pihak yang klaim dan yang melemparkan tuduhan ke Anies melalui isu ini seharusnya berani membuka seterang-terangnya masalah ini dengan menunjukkan dokumen terkait ke publik.
“Aneh ya kalau yang tahu dan terlibat dalam persolan ini terkesan saling lempar dan kemudian menghindar dan kalau bicara samar-samar, dan ini tentu saja ini jadi komoditi politik,” ujar Hersu melalui kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Selasa (7/2/23).
Hal ini menurut Hersu makin relevan harus dilakukan anak buah Prabowo mengingat pihak-pihak yang disebut terlibat dalam janji-utang tersebut sampai saat ini masih ada.
Sayangnya sejauh ini, segenap anak Buah Prabowo menurut Hersu hanya lempar-lemparan tanggung jawab tanpa bisa menunjukkan dokumen atau data yang dimaksud.
“Soalnya sangat mudah, yang buat draft, yang tanda tangan, yang memberi dan diberi utang itu masih ada semua, dokumen perjanjiannya masih disimpan dengan baik,” ungkapnya.
“Sebenarnya soal ini sangat gampang, bisa dibuka langsung saja ke publik kemudian semuanya jadi jelas. Kalau ada perjanjian harus dipenuhi, kalau Anies tidak penuhi komitmennya ya kita bisa menilai, begitu juga soal utang piutang,” jelasnya.
Hersu menilai apa yang dilakukan oleh Gerindra saat ini tak lepas dari upaya “menjatuhkan” nama Anies lewat penggiringan Citra Buruk.
Hal ini menurut Hersu salah satunya bisa dilihat dari latar belakang kepentingan politik Sandiaga dengan Gerindra.
“Saya kira kita mesti melihatnya lebih mudah dari sisi setting politik dan para aktor yang terlibat. Soal janji sebelumnya sudah muncuk tapi yang mengungkapkan terang itu Sandiaga Uno. Dia itu kader Gerindra jadi dia terikat kewajiban mendukung dan loyal pada Prabowo. Saat ini Prabowo bakal berhadapan dengan Anies,” jelasnya.
Pun dengan Erwin Aksa yang tiba-tiba ikut bersuara mengklaim memperjelas jumlah utang yang ada pada Anies ke Sandiaga.
“Soal utang piutang diungkap oleh Erwin Aksa, wakil ketum Golkar dan Golkar saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu,” jelasnya.
“Petanya, mereka yang bersekutu di Pilkada 2017 lalu sekarang saling berhadapan punya kepentingan politik yang berbeda... Wajar kalau mereka ini mencoba saling menjatuhkan, kita tidak bisa berharap soal ini akan dibuat transparan,”
Pihak Anies Baswedan melalui perwakilan Koalisi Perubahan, Sudirman Said telah angkat suara bahwa memang ada soal utang tersebut, namun dalam klausul yang disepakati ada ketentuan jika Anies-Sandi menang di Pilkada DKI 2017 maka utang tersebut selesai dianggap sebagai dana perjuangan bersama.
Hal ini kembali ditekankan oleh Pendiri KedaiKOPI Henri Satrio (Hensat) yang ditunjuk Anies untuk menjelaskan mengenai masalah utang yang diributkan.
“Saat ini perjanjian itu (Anies-Sandiaga, Red) sudah selesai. Jadi bukan lunas bahasanya, tapi memang sudah selesai perjanjiannya,” kata Hendri, saat menggelar jumpa pers, Selasa (7/2/2023).
“Ini sebenarnya budaya baru dalam kontestasi pilkada. Biasanya kan kalau menang gue balikin ya. Kalau kalah kita rugi bareng-bareng. Tapi Anies tidak,” kata Hendri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement