Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif Rumah Tangga Dominasi Kenaikan Penjualan Listrik PLN pada 2022

Tarif Rumah Tangga Dominasi Kenaikan Penjualan Listrik PLN pada 2022 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Secara sektoral, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga sebesar 42,53 persen mendominasi kenaikan penjualan listrik PLN pada 2022.

Pada tahun 2022, tercatat PLN berhasil melakukan penjualan terbaik sebesar 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan. Perolehan ini meningkat sebesar 15,75 TWh atau 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 255,07 TWh. Bahkan, capaian terbaik ini dibungkus oleh PLN di kala pandemi masih melanda.

Baca Juga: PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,17 Persen pada 2022

"Selain tarif rumah tangga, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen dan layanan multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan resminya, Selasa (8/2/2023).

Darmawan menjelaskan, PLN melakukan berbagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik. 

"Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam turut menjaga Pemulihan Ekonomi Nasional pascapandemi melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM, hingga seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Baca Juga: 6,6 Juta REC PLN Diserap Dua Industri Kimia di Jawa Timur

Torehan penjualan terbaik pada tahun 2022 merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan. Adapun, strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power dan electrifying agriculture.

"PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program Akuisisi Captive Power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN, sehingga program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,53 terawatt hour (TWh)," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: