Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Ini Alasan Sandiaga Uno Iklaskan Uang Rp50 Miliarnya ke Anies Baswedan

Terungkap! Ini Alasan Sandiaga Uno Iklaskan Uang Rp50 Miliarnya ke Anies Baswedan Kredit Foto: Kemenparekraf.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sandiaga Salahudin Uno akhirnya memutuskan mengikhlaskan uang senilai Rp50 miliar yang sudah dia pinjamkan ke Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ternyata memiliki alasan tersendiri mengikhlaskan uang yang bisa dibilang cukup banyak itu.

Sebelumnya, politisi Golkar, Erwin Aksa mengungkapkan, Anies Baswedan meminjam uang Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta.

"Kalau tidak salah perjanjian utang piutang barangkali ya, yang pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu," kata Erwin dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Rabu.

Alasan Politisi Gerindra mengikhlaskan uangnya adalah karena menurutnya ia ingin menyambut tahun politik dengan suka cita dan bukan dengan masalah.

"Saya Salat Istikharah, setelah menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandi kepada awak media di sela-sela Harlah Seabad NU di Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) lalu.

Baca Juga: Tumbuh Subur bak Jamur di Musim Hujan, Musni Umar Bongkar Alasan Kuat Munculnya Relawan Anies Baswedan

Dalam kesempatan itu, Sandi memang mengakui dirinya meminjamkan uang Rp50 miliar saat maju sebagai pasangan calon pemimpin DKI Jakarta.

Sementara, Ketua Timses Anies Baswedan, Sudirman Said dalam kesempatan sebelumnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, dilanjutkan dia, Anies memang tidak punya uang.

"Kemudian ada perjanjian utang piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies. Karena pada waktu itu Pak Anies tidak punya uang," ujar Sudirman Said, dikutip dari Suara.com, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Respons Sandiaga Uno Soal Utang Anies Baswedan Malah Disebut Buat Suasana Tambah Runyam: 'Interpretatif, Harusnya Dibuat Jelas!'

"Tapi dalam perjanjiannya, dikatakan bahwa, kalau pilkadanya menang, utang piutangnya selesai. Jadi itu dianggap bukan sebagai utang," lanjut dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: