Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gempa Turki Dicap Pakar Seismologi Jadi yang Terdahsyat di Dunia, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Gempa Turki Dicap Pakar Seismologi Jadi yang Terdahsyat di Dunia, Begini Penjelasan Ilmiahnya Kredit Foto: Reuters/Ihlas News Agency
Warta Ekonomi, Ankara -

Gempa bumi yang mengguncang Turkiye selatan pada Senin (6/2/2023) bukan hanya yang terbesar di negara itu, tetapi juga salah satu yang terbesar di dunia, kata seorang pakar.

Berbicara kepada Anadolu Agency, seismolog Harold Tobin mengatakan bahwa dua gempa yang berpusat di provinsi Kahramanmaras "sangat besar", tidak hanya beberapa yang terbesar di Turkiye, tetapi juga "dalam skala global. Beberapa gempa bumi terbesar di daerah berpenduduk yang telah kita lihat, bahkan di abad yang lalu atau lebih."

Baca Juga: Begini Komentar Paus Fransiskus Tentang Gempa Turki dan Suriah

Tobin, yang merupakan direktur Jaringan Seismik Barat Laut Pasifik, mengatakan dia tinggal di Turkiye selama lima tahun sebagai seorang anak tetapi tidak mulai bekerja di negara itu sampai dia menjadi ahli seismologi.

Lebih dari 16.540 orang telah tewas dan lebih dari 66.132 terluka setelah dua gempa kuat mengguncang Turkiye selatan pada Senin (6/2/2023), menurut angka resmi terbaru.

Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, berdampak pada sekitar 13 juta orang di 10 provinsi Turki.

Di negara tetangga Suriah, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 3.150 orang, dengan lebih dari 5.200 orang terluka.

Magnitudo lebih besar dari yang diperkirakan

Berbicara tentang dua gempa bumi tersebut, Tobin mengatakan bahwa sementara gempa bumi diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut, kekuatannya melebihi apa yang telah diantisipasi.

"Kami, komunitas seismologi internasional, serta otoritas Turki, mengetahui tentang zona patahan Anatolia Timur dan gempa bumi yang diperkirakan terjadi di wilayah ini. Saya pikir besarnya gempa ini lebih besar dari yang diperkirakan, karena kami tidak memiliki sejarah gempa sebesar itu di sesar Anatolia timur," terang Tobin.

Tobin menggarisbawahi kelangkaan peristiwa seperti itu di mana gempa dengan kekuatan seperti itu terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam satu sama lain. 

"Saya pikir ini sudah sangat, sangat lama, mungkin sejak kita memiliki instrumen seismologi, kita belum melihat acara seperti itu," ungkapnya.

"Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi hampir belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: