Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasti Banyak yang Enggak Siap Dengerin Profesor Ini Soal Gempa Turki: Energinya 130 Kali Lebih Kuat dari...

Pasti Banyak yang Enggak Siap Dengerin Profesor Ini Soal Gempa Turki: Energinya 130 Kali Lebih Kuat dari... Kredit Foto: Reuters/Sertac Kayar
Warta Ekonomi, Roma, Italia -

Energi yang dilepaskan oleh gempa bumi ganda yang melanda 10 provinsi selatan Turkiye pada Senin (6/2/2023) 130 kali lebih kuat daripada yang terjadi di Italia pada tahun 2016, kata seorang ilmuwan terkemuka Italia.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Carlo Doglioni, kepala Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia (INGV), menegaskan kembali bahwa lempeng Anatolia mungkin telah bergerak sekitar 3 meter akibat gempa pertama.

Baca Juga: Ngeledek Korban Gempa Turki, Charlie Hebdo Jadi Sasaran Netizen Dunia: Memalukan, Menyedihkan!

Namun, kata dia, gempa kedua yang terjadi pada Senin (6/2/2023) siang seharusnya menggeser lempeng lebih jauh.

“Telah terjadi akumulasi energi yang telah berlangsung puluhan tahun di mana gempa terjadi. Ia tidak dapat lagi menahan energi sementara lempeng Anatolia terus bergerak ke arah barat daya. Akibatnya, akumulasi energi terlepas,” Doglioni menjelaskan.

Kami akan mengetahui angka pastinya setelah kami memiliki data satelit, tambahnya.

Ketika ditanya apakah gempa baru di wilayah yang sama mungkin terjadi, dia mengatakan kemungkinan ini tidak boleh diabaikan karena “alam selalu mengejutkan kita.”

Sedikitnya 12.873 orang tewas dan 62.937 lainnya luka-luka akibat dua gempa kuat yang mengguncang Türkiye selatan pada Senin, kata badan bencana negara AFAD pada Rabu malam.

Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 SR, berpusat di provinsi Kahramanmaras, dirasakan oleh 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan getaran kuat yang melanda Türkiye dalam waktu kurang dari 10 jam.

Lebih dari 113.200 personel SAR saat ini bekerja di lapangan, kata AFAD.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: