Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Mark Cuban Gak Suka Silicon Valley: Mereka Orang-Orang Sombong

Miliarder Mark Cuban Gak Suka Silicon Valley: Mereka Orang-Orang Sombong Kredit Foto: Instagram/Mark Cuban
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha dan bintang miliarder, Mark Cuban membangun kekayaannya di dunia teknologi. Tapi, dia justru tidak suka Silicon Valley. California memiliki pajak yang lebih tinggi dan peraturan yang lebih ketat daripada Texas, tempat Cuban berada.

Tapi Cuban mengatakan dia juga tidak tahan dengan budaya "tech bros" di Silicon Valley. Menurut Cuban, sifat-sifat orang di Silicon Valley agak sombong.

"Sikapnya, seperti ... 'Tentu saja kami lebih pintar. Kami lulusan Harvard, kami lulusan MIT, kami di bidang teknologi,'" kata Cuban seraya menambahkan: “Saya melakukan semua yang saya bisa untuk tidak membiarkan investasi saya berhasil lebih dari Silicon Valley.”

Baca Juga: Mark Cuban Telah Berinvestasi di Ratusan Startup Dunia, Tapi Hanya Startup Ini yang Akan Disrupsi Sektor Kesehatan AS!

Cuban memiliki kekayaan bersih USD6,25 miliar (Rp94 triliun) menurut Bloomberg. Ia membangun kekayaan teknologinya sendiri di Texas. Sementara perusahaan konsultan komputernya, MicroSolutions, yang dijual ke CompuServe seharga USD6 juta pada tahun 1990, berbasis di Dallas.

Perusahaan keduanya, platform radio internet Broadcast.com, juga berbasis di Dallas sebelum diakuisisi oleh Yahoo seharga USD5,7 miliar saham pada tahun 1999.

Mengutip CNBC Make It di Jakarta, Jumat (10/2/23) Cuban tidak menyangkal kesuksesan perusahaan teknologi Bay Area seperti Apple, Meta, Alphabet, dan PayPal. Namun, dia menganggap daya pikat Silicon Valley dan sikap yang menyertainya berlebihan.

“Ada banyak modal di sana, jadi orang mengikuti uangnya,” kata Cuban. “Tapi kepura-puraan dan sikap, ekspektasi serta kesombongan, seperti, itu hanya bisnis. Anda bisa menjadi baik di mana pun di dunia ini.”

Dia bukan satu-satunya miliarder yang menginginkan teknologi baru di luar Bay Area. Melinda French Gates, mantan istri Bill Gates juga ingin menggunakan perusahaan investasinya Pivotal Ventures secara khusus untuk membantu wanita memulai bisnis yang dapat berkembang secara mandiri di luar Silicon Valley.

"Untuk menciptakan kembali Silicon Valley atau mengubahnya akan sangat sulit," kata French Gates. "Tapi saat Anda memulai dengan segar dan baru, jika Anda memulai dengan model dalam perspektif ini, saya rasa Anda tidak akan meniru model lama yang kami miliki di Silicon Valley."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: