Mensos Risma: Banyak Warga Tak Terdaftar Bansos karena Tidak Punya Tempat Tinggal Tetap!
Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Tri Rismaharini meresmikan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur yang berada di Komplek Depsos Bekasi Timur, Kota Bekasi hari ini, Jumat (10/2/2023). Atas peresmian ini, ia mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah terlibat dan mendukung penuh terhadap proses pembangunan rumah susun ini.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Menteri PUPR, dan Komisi VIII DPR RI yang secara langsung men-support dan mempunyai ide untuk memindahkan mereka yang memang layak diberikan bantuan untuk penyiapan rumah huniannya," ucap Risma di Bekasi, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Realisasi Anggaran Kemensos Capai 98,58 Persen, Komisi VIII Beri Apresiasi dan Penguatan Dukungan
Risma mengatakan pihaknya sengaja membuat ukuran kamar dalam rusun ini tidak terlalu besar. Hal ini dilakukan agar bisa menampung lebih banyak orang yang terlantar.
"Awalnya akan dibangun tipe 36, tapi saya kira para penerima manfaat cukup tipe 24. Arena kalau terlalu besar nanti orang yang ditampung sedikit padahal kebutuhannya cukup besar," jelasnya.
Risma menyebut awal mula pembangunan rusun ini karena dirinya melihat masih banyak masyarakat yang belum mendapat bantuan. Hal ini lantaran, mereka tinggal di kolong jembatan dan tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca Juga: Kian Cerahkan Masa Depan, Kemensos Bantu Korban Penyalahgunaan Napza Berbenah Menjadi Pengusaha
Atas hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) lantas bersama Dukcapil mengusahakan agar masyarakat di kolong jembatan mendapat KTP.
"Ternyata mereka semua nggak pernah terima bantuan apa pun dari pemerintah. Karena mereka tidak punya data kependudukan sama sekali. Akhirnya saya kemudian berusaha bersama Dukcapil untuk merekam kependudukan mereka," jelasnya.
Namun begitu, kata Risma, tidak semudah itu merekam data mereka. Hal ini karena ada warga yang tidak memiliki alamat tetap sesuai administrasi.
"Kita akali alamat rumah banyak ditentang juga ada RW dan RT yang tidak bisa menerima itu. Akhinya saya bingung. Kemudian keluar ide ini, tapi tidak mudah juga meyakinkan ke temen-temen pemerintah kota untuk aset ini digunakan untuk rumah susun," tutur Risma.
Baca Juga: Firasat Akan Dapat Anak Gajah, Kemensos Datang Wujudkan Mimpi Penyandang Disabilitas di Banyumas
Pembangunan rumah susun STPL merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), utamanya tempat tinggal yang layak.
Rumah Susun Pangudi Luhur di Bekasi dibangun Kementerian PUPR dengan Tipe 24 m2 terdiri 5 lantai dengan kapasitas 93 kamar hunian. Rata-rata penguhuni rusun STPL berprofesi sebagai pemulung, penyandang disabilitas, lansia, dan tunawisma.
Baca Juga: Kunjungi Aceh Timur, Mensos Risma Kembali Salurkan Bantuan Rumah Sejahtera Terpadu
Setiap unit kamar dilengkapi dengan tempat tidur (dipan susun, kasur, lemari pakaian, meja, kursi, kitchen set, toilet duduk, shower, dan listrik token 1300 watt). Sebagai fasilitas penunjang, rumah susun juga dilengkapi kios penjualan sembako, kios makanan kecil, laundry, ruang klinik, ruang perpustakaan, ruang serbaguna dan ruang pengelola dan dilengkapi juga dengan CCTV.
Rumah susun ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara Kementerian Sosial dengan Kementerian PUPR. Saat ini, sudah dibangun 3 lokasi rumah susun yaitu Rumah Susun di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, Rumah Susun di Sentra Mulya Jaya Pasar Rebo, serta Rumah Susun di Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Solo yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement