Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kian Cerahkan Masa Depan, Kemensos Bantu Korban Penyalahgunaan Napza Berbenah Menjadi Pengusaha

Kian Cerahkan Masa Depan, Kemensos Bantu Korban Penyalahgunaan Napza Berbenah Menjadi Pengusaha Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sentra Satria Baturraden merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sentra Satria Baturraden menangani berbagai macam kelompok rentan, salah satunya anak dan korban penyalahgunaan napza. 

"Sentra Satria Baturraden menangani berbagai macam kelompok rentan, salah satunya anak dan korban penyalahgunaan napza. Walaupun di Jawa Tengah terdapat 5 UPT namun untuk napza mereka lebih sering merujuk ke sini. Program napza kami sudah berjalan dengan baik," kata Kepala Sentra Satria Baturraden, Darmanto saat ditemui dikantornya di Kabupaten Banyumas, Rabu (8/2/2023). 

Baca Juga: Firasat Akan Dapat Anak Gajah, Kemensos Datang Wujudkan Mimpi Penyandang Disabilitas di Banyumas

Darmanto mengatakan saat ini terdapat korban napza 12 orang, baik rujukan dari keluarga maupun instasi terkait serta putusan pengadilan. Sementara untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terdapat 10 orang. 

Untuk mengisi waktu luang para penerima manfaat rehabilitasi sosial (rehsos) mengikuti kelas vokasional. "Dan untuk vokasional sendiri, kita ketahui bahwa salah satu untuk mengisi waktu luang mereka. Hal ini dilakukan agar penerima manfaat dapat menyalurkan hobinya, ada babershop, ada hidroponik anggrek, tata boga, desain grafis serta pembuatan telur bebek untuk ODGJ. Kita juga akan memulai tahun ini untuk ODGJ, ada perternakan kambing dan pertanian," jelas Darmanto. 

Kelas vokasional ini dirancang untuk penerima manfaat yang telah menyelesaikan program rehsos siap kembali ke masyarakat. Sementara itu, hal senada juga disampaikan salah satu instruktur vokasional tata boga Sentra Satria Baturraden, Lidia Patricia (28). 

Lidia berharap dengan mengikuti kelasnya, korban napza dapat mempraktikan menu-menu yang diajarkan dengan membuka sebuah usaha. "Harapannya mereka tuh setiap saya mengajar, setiap menu yang saya ajarkan itu bisa mereka buat usaha kedepannya. Membuat mereka hidup mandiri. Walaupun terserah mereka nanti hasilnya gimana di luar tapi harapan saya mereka untuk bisa lebih baik lagi kedepannya. Tidak melakukan hal-hal menyimpang dan dapat memberi penghidupan mereka dengan berwirausaha," harapannya. 

Baca Juga: Isu Jokowi Tiga Periode Harus Dimatikan, Lihat Prabowo hingga Anies Baswedan: Kasihlah Kesempatan...

Lidia bercerita, alumni korban napza yang telah lulus dari program selama 4-5 bulan banyak yang memiliki usaha. "Kalaupun ada (alumni penerima manfaat) yang sudah keluar. Ada (alumni) yang jualan bakso, jualan martabak telur juga ada, pokoknya yang penting mereka bisa hidup yang lebih baik daripada yang dulu," kata Lidia saat ditemui di Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Baturraden, Selasa (7/2/2023). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: