Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Anggaran Kemensos Capai 98,58 Persen, Komisi VIII Beri Apresiasi dan Penguatan Dukungan

Realisasi Anggaran Kemensos Capai 98,58 Persen, Komisi VIII Beri Apresiasi dan Penguatan Dukungan Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menunjukkan kinerja anggaran yang mengesankan selama tahun 2022. Hal ini dapat diketahui dari tingginya angka penyerapan anggaran yakni mencapai 98,58 persen. 

Poin penting tersebut merupakan bagian dari penjelasan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Kian Cerahkan Masa Depan, Kemensos Bantu Korban Penyalahgunaan Napza Berbenah Menjadi Pengusaha

"Realisasi anggaran Kemensos tahun 2022 sebesar Rp96,5 triliun atau 98,58 persen," kata Mensos Risma saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Pada tahun 2022, anggaran Kemensos mencapai Rp97.928.061.416.000. Kinerja yang baik berhasil mencatatkan penyerapan sebesar Rp96.534.397.587.261 atau 98,58 persen. Di hadapan wakil rakyat, Mensos menguraikan penjelasannya berdasarkan empat pos anggaran.

Empat pos realisasi anggaran tersebut, yaitu pos belanja pegawai, belanja barang, belanja bantuan sosial, dan belanja modal.

Untuk pos belanja pegawai, terealisasi sebesar Rp428.746.038.370 atau 91,52 persen dari pagu Rp468.493.079.000. Realisasi belanja barang sebesar Rp4.062.376.304.851 atau 96,55 persen dari pagu Rp4.207.499.366.000.

"Untuk belanja bantuan sosial, realisasinya sebesar Rp91.884.679.114.935 atau 98,71 persen dari pagu Rp93.086.716.563.000, dan belanja modal sebesar Rp158.596.129.105 atau 99,93 persen dari pagu Rp165.352.408.000," ucap Mensos.

Lebih lanjut, Mensos menjelaskan realisasi belanja bansos tersebut digunakan oleh tiga unit kerja di lingkungan Kemensos, yakni Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Ditjen Rehsos) sebesar Rp595,21 miliar, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Ditjen Linjamsos) sebesar Rp29,09 triliun, dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos) sebesar Rp63,23 triliun.

"Bansos pada Ditjen Rehsos dialokasikan untuk bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dengan jumlah alat bantu tersalurkan sebanyak 15.478 unit dan realisasi sebesar Rp595,21 miliar atau 98,83 persen," kata Mensos.

Kemudian, Risma menambahkan, ada rinciannya, yaitu literasi khusus bagi penyandang disabilitas netra, ATENSI penyandang disabilitas, permakanan disabilitas tunggal, ATENSI korban darurat kebencanaan, ATENSI anak, ATENSI anak yatim piatu (Covid-19), ATENSI anak yatim piatu (tambahan anggaran), ATENSI lanjut usia, dan permakanan lanjut usia tunggal.

"Jadi, ini bentuk bantuannya tidak hanya berupa bantuan sosial, tapi juga respons kasus," terangnya.

Baca Juga: Firasat Akan Dapat Anak Gajah, Kemensos Datang Wujudkan Mimpi Penyandang Disabilitas di Banyumas

Adapun, bansos pada Ditjen Linjamsos, dialokasikan untuk program perlindungan sosial korban bencana alam, bencana sosial dan non alam, serta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rumah Sejahtera Terpadu.

"Bantuan untuk korban bencana alam yang mendapatkan bantuan logistik tanggap darurat dan pemulihan sosial, serta Layanan Dukungan Psikososial (LDP), realisasinya sebesar Rp280,43 miliar atau 99,24 persen," ucap Mensos.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: