Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dianggap Lucu-Lucuan, Koalisi Perubahan Belum Serius Capreskan Anies Baswedan

Dianggap Lucu-Lucuan, Koalisi Perubahan Belum Serius Capreskan Anies Baswedan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta bersama Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, berdoa saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS telah resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Meksi demikian, Koalisi Perubahan hingga saat ini belum menggelar deklarasi ataupun penandatanganan MoU.

Selain Koalisi Perubahan, hingga saat ini ada dua koalisi yang telah terbangun yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. KIB ini belum mendeklarasikan figur capres.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto baru sebatas bakal capres di internal Golkar. Kemudian, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari PKB dan Gerindra.

Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas, mengatakan, koalisi yang terbangun hari ini hanya untuk kepentingan jangka pendek, bukan jangka panjang.

“Koalisi terbangun hari ini adalah koalisi untuk kepentingan jangka pendek, untuk kepentingan partai, untuk elektoral, untuk menambah tingkat popularitas menguji militansi dan loyalitas pengurus dan kader,” ujarnya dalam kanal YouTube Catatan Jurnalis Sukriansyah, Sabtu (11/2/2023).

Dia mengatakan, koalisi partai politik yang terbangun itu menurutnya belum serius.“Kenapa belum serius, karena semua masih sebatas konferensi pers, dukungan tertulis, tapi kan ada formnya untuk mendaftar calon presiden wakil presiden,” tuturnya.

Dia mencontohkan Koalisi Perubahan jika serius dukung Anies, seharusnya ada tim kecil yang sudah berkonsultasi dengan KPU untuk minta form pengisian.

“Ada form yang diisi yang disiapkan oleh KPU tentang tata cara merekomendasikan calon presiden. Saya pikir di Pilkada juga seperti itu. Jadi ada SK, ada format yang disiapkan oleh KPU. Nah kalau itu sudah ada tertulis, sudah ada materai ya kan sudah ada fakta integritas, dari tiga partai itu bahwa tidak akan keluar dari koalisi, itu baru dianggap serius,” ujarnya.

“Tapi hari ini ya lucu-lucuan menurut saya. Bahwa tidak ada yang menarik dukungan deklarasi Partai Demokrat ke Anies Baswedan begitu pula PKS. Karena apa, enam-tujuh bulan yang lalu secara personal maupun ketua umum sudah memperlihatkan kecenderungan dukungan politiknya terhadap Anies Baswedan. Ya kan cuman bedanya dukungan ini disampaikan secara formal, ada yang tidak formal. Tapi kalkulasinya sama aja. ini menurut saya ya kalau saya sih masih main-main. Jadi koalisi perubahan ini masih main-main. masih sama, belum ketemu lah. Saya lihat masih ada yang mencari sesuatu yang rasa nyaman gitu,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: