Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Ingatkan Para Tokoh Politik Tak Terjebak Sifat ‘Playboy Politik’ Presiden Jokowi: Anies Bisa Saja Dapat Restu

Ahli Ingatkan Para Tokoh Politik Tak Terjebak Sifat ‘Playboy Politik’ Presiden Jokowi: Anies Bisa Saja Dapat Restu Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers usai menyaksikan kejuaraan atletik pelajar atau Student Athletics Championships (SAC) Indonesia di Stadion Madya, Komplek GBK, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mendukung pembinaan atletik mulai tingkat sekolah demi menjaring bibit-bibit unggul sejak dini. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunikolog politik dan hukum nasional, KRT Tamil Selvan menyebut tabiat Presiden Jokowi yang bak playboy yang kerap memberikan rayuan dukungan kepada sejumlah tokoh politik. 

Jokowi sendiri secara terang-terangan memberikan sinyal kepada Prabowo Subianto saat menghadiri HUT Perindo dengan narasi 'kelihatannya setelah ini jatah Pak Prabowo'.

Kemudian pernyataan  Jokowi "mungkin yang kita dukung ada di sini' saat Rakernas V Projo yang dihadiri Ganjar Pranowo. 

Sinyal senada ditujukan Jokowi kepada Airlangga Hartarto dalam HUT ke-58 Partai Golkar maupun Yusril Ihza Mahendra pada Rakornas PBB baru-baru ini.

Baca Juga: Tiga Periode Bangkit Lagi, Amien Rais Peringatkan Keras Jokowi: Nanti Ketika Ajal, Malah Malu Besar!

Di kala Jokowi disebut seolah berseberangan dengan Anies Baswedan, Tamil justru berpendapat sebaliknya. Dukungan Partai Nasdem kepada Anies juga tak lepas dari restu Jokowi. 

Tujuannya, jelas Tamil, untuk membendung aksi dukungan kelompok radikal yang akan membuat situasi politik menjadi panas menjelang 2024.

"Justru Nasdem ini mengamankan Anies dari dukungan kelompok radikal tertentu yang berpotensi membuat kegaduhan di ruang publik. Mengingat pilpres baru diadakan tahun depan, maka saya berhipotesa tentu langkah Nasdem ini atas restu Jokowi sebagai strategi stabilitas sosial," ungkap dosen Universitas Dian Nusantara ini melansir dari Akurat.co, Selasa (14/2/202).

Baca Juga: Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Jokowi Langsung Diwanti-wanti: Segeralah Turun Mesin!

Kang Tamil, biasa disapa, menilai reaksi Jokowi seolah tidak sepakat dengan langkah Nasdem juga bagian dari dramaturgi politik yang harus diperankan di ruang publik. 

Hal ini divalidasi dengan batalnya rencana reshuffle kabinet yang digadang-gadang untuk mengkebiri menteri asal Nasdem.

"Di panggung depan tentu Jokowi harus bersikap seolah menolak, sehingga dramaturgi politik terjadi. Sementara di panggung belakang ada restu yang berjalan. Maka dari awal saya katakan tidak mungkin menteri Nasdem di reshuffle, justru saat ini Nasdem memiliki jasa lebih kepada Jokowi," terangnya.

Kang Tamil juga mengatakan, dukungan Jokowi terhadap Anies bercermin dari polarisasi yang terbentuk sejak Pilpres 2019. Maka untuk tidak mengulangi dampak tersebut, Jokowi harus memastikan bahwa Anies berada dalam kendali politiknya.

"Jokowi tentu tidak ingin mengulang polarisasi di 2019, maka satu-satunya cara adalah dengan memberikan dukungan kepada Anies agar tetap dalam kontrol politik Jokowi," bebernya.

Ketika ditanya apakah Anies berpotensi dikorbankan untuk tidak maju di 2024, Kang Tamil menjawab dalam politik semuanya mungkin terjadi. 

Namun untuk menjaga stabilitas tidak liar, dirinya memprediksi bahwa Anies akan tetap maju dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Jelang Perebutan Kursi Jokowi, Elite Megawati Bocorkan Soal Manuver Koalisi: Awal Maret Akan...

"Kalau bicara mungkin, semua mungkin. Namun jika bicara stabilitas, prediksi saya Anies akan dimajukan sebagai calon wakil yang dipasangkan dengan tokoh nasionalis dari partai nasionalis, sehingga intrik-intrik dukungan radikalisme tidak akan memiliki ruang," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: