Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Y-Publica: PDIP-Gerindra Unggul, PSI Berpeluang ke Senayan

Survei Y-Publica: PDIP-Gerindra Unggul, PSI Berpeluang ke Senayan Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

"Setelah dua periode memerintah, Demokrat melorot drastis suaranya dalam pemilu," tandas Rudi.

"Meskipun bukan satu-satunya faktor, seperti kenaikan elektabilitas Demokrat belakangan karena positioning sebagai kekuatan oposisi," Rudi melanjutkan.

Demokrat tampaknya ingin mengulang strategi PDIP ketika berperan sebagai oposisi selama dua periode.

Baca Juga: PDIP Bilang DKI Mundur Saat Dipegang Anies, Relawan: Indikatornya Apa?

Namun jika melihat tren perolehan suara dari pemilu ke pemilu, partai-partai yang berorientasi kepada tokoh cenderung mengalami fluktuasi. Demokrat melonjak tajam pada periode kedua pemerintahan SBY, begitu pula dengan Gerindra ketika mengusung Prabowo sebagai capres.

Elektabilitas partai-partai lainnya relatif stabil dalam setahun terakhir, seperti Golkar (8,1 persen), PKB (6,6 persen), dan PKS (5,1 persen). Selebihnya adalah daftar partai-partai yang terancam tidak lolos ke Senayan, di antaranya Nasdem (3,2 persen), PPP (2,2 persen), dan PAN (2,0 persen).

Berikutnya adalah partai-partai baru dan non-parlemen, yaitu Gelora (1,4 persen), Perindo (1,3 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Lalu ada Hanura (0,5 persen), PBB (0,3 persen), dan Garuda (0,1 persen).

Partai baru lainnya yaitu PKN dan Partai Buruh masih nihil dukungan, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 20,7 persen.

Baca Juga: Waduh! Orang Demokrat Dengar Kabar Ada Aliran Dana Besar untuk Tunda Pemilu, Siap-siap!

"Sebanyak 18 partai politik dinyatakan sebagai partai politik peserta Pemilu 2024 pada tingkat nasional," pungkas Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 Februari 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error +/-2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: