Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hikmah di Balik Gempa Bumi Dahsyat, Turki dan Armenia 'Balikan'

Hikmah di Balik Gempa Bumi Dahsyat, Turki dan Armenia 'Balikan' Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Ankara -

Bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh Armenia untuk korban gempa dahsyat minggu lalu di Turki dapat meningkatkan upaya negara-negara tetangga untuk menormalkan hubungan mereka, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Hasilnya, sebuah gerbang perbatasan antara dua tetangga yang bertikai lama dibuka untuk pertama kalinya dalam 35 tahun untuk memungkinkan bantuan bagi korban gempa di Turki selatan.

Baca Juga: Diplomat Top Amerika Rencanakan Kunjungan ke Turki, untuk Kemanusiaan atau Politik?

Armenia juga mengirim tim penyelamat ke Turki untuk membantu pencarian korban selamat.

"Armenia telah mengulurkan tangan persahabatan, menunjukkan solidaritas dan kerja sama dengan kami di masa sulit ini ... Kami perlu melanjutkan solidaritas ini," kata Cavusoglu pada konferensi pers bersama di Ankara dengan timpalannya dari Armenia Ararat Mirzoyan.

“Proses normalisasi di wilayah Kaukasus selatan sedang berlangsung. Kami yakin kerja sama kami di bidang kemanusiaan akan mendukung proses ini,” tambah Cavusoglu.

Mirzoyan mengatakan melalui seorang penerjemah bahwa Armenia tetap berkomitmen untuk "normalisasi penuh hubungan dan pembukaan penuh perbatasan dengan Turki".

Turki memutuskan hubungan diplomatik dan komersialnya dengan Armenia pada tahun 1993 untuk menunjukkan dukungan bagi Azerbaijan, yang pada saat itu kalah dalam pertempuran melawan separatis Armenia di daerah kantong Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Tetapi Turki dan Armenia berselisih terutama karena 1,5 juta orang yang menurut Armenia dibunuh pada tahun 1915 oleh Kekaisaran Ottoman, pendahulu Turki modern.

Armenia mengatakan ini merupakan genosida.

Turki menerima bahwa banyak orang Armenia yang tinggal di Kesultanan Utsmaniyah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Utsmaniyah selama Perang Dunia Pertama, tetapi membantah angka tersebut dan menyangkal bahwa itu sistematis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: