Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips Jaga Keamanan Data Bagi Pengguna Fintech

Tips Jaga Keamanan Data Bagi Pengguna Fintech Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap alternatif pembiayaan, pelaku industri fintech pun terus berlomba dalam kualitas layanannya termasuk dalam aspek keamanan data.

Sebagai salah satu pelaku industri, penyedia layanan kredit digital Kredivo menilai bahwa aspek keamanan data menjadi salah satu faktor paling berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, termasuk dalam mendapatkan dukungan investasi dari investor serta kepercayaan pengguna.

Terkait hal ini, sangat disayangkan bahwa di tengah potensi peningkatan positif inklusi keuangan sektor fintech dari 0,11% pada 2019 menjadi 2,56% pada 2022 dengan Gross Merchandise Value layanan Paylater di Indonesia diprediksi meningkat dari US$3,483.8 juta pada 2022 menjadi US$7,742.2 juta pada tahun 2028, namun aspek keamanan data masih menempati urutan ke-4 di dunia dalam hal jumlah kasus kebocoran data dengan kasus mencapai 13,26 juta pada 3Q22.

Baca Juga: IFSOC: Implementasi UU PDP Harus Jaga Keberlangsungan Pertumbuhan Eksosistem Fintech

"Kerja sama antara pelaku fintech dan pengguna menjadi kunci untuk tetap dapat memaksimalkan potensi dari pertumbuhan fintech. Secara rutin, Kredivo juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui program Generasi Djempolan yang telah mengedukasi ribuan generasi muda di 10 kota di Indonesia tentang pentingnya literasi digital dan keuangan, terutama untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan data pribadi. Ke depannya, kami akan terus secara proaktif mengedukasi lebih banyak masyarakat dan berkontribusi untuk menciptakan ekosistem fintech yang kondusif di Indonesia," tutur Paramananda Budi Setyawan, Chief Data Officer Kredivo dalam media notes pada Kamis (16/2/2023).

Sebagai pemain di industri paylater di Indonesia, Kredivo melihat penggunaan PayLater terus meningkat seiring kebutuhan masyarakat akan alternatif pembiayaan yang juga meningkat. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pengguna Kredivo diikuti juga dengan jumlah transaksi meningkat hingga lima kali lipat. Berkaca pada hal tersebut, keamanan data pengguna pun menjadi prioritas utama Kredivo yang juga sesuai dengan regulasi dari OJK terkait batasan lingkup data pribadi penggunanya.

"Data pengguna kami terenkripsi dan tidak dapat diakses pihak mana pun baik dari luar dan dalam tanpa otorisasi yang ketat. Sedangkan dalam hal data transaksi pengguna, Kredivo memiliki level keamanan setara dengan bank serta mengimplementasikan two-factor authentication (2FA) untuk keamanan transaksi berupa PIN dan OTP. Di sisi lain, kami juga terus berinvestasi pada teknokogi canggih yang mutakhir untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang dimiliki Kredivo terus terbarui sesuai dengan standar internasional dan aman dari peretasan," ujar Paramananda.

Namun demikian, meskipin penyedia platform fintech telah membangun sistem keamanan data yang begitu kuat, namun hal ini perlu pula dibarengi dengan edukasi masyarakat yang harus terus ditingkatkan untuk menutup celah penyalahgunaan data pribadi yang saat ini juga masih marak terjadi. Hal ini pun dapat meminimalisis kasus oknum yang memanfaatkan kelemahan masyarakat untuk melancarkan berbagai modus penipuan yang berpotensi merugikan pengguna, seperti pencurian dan penyalahgunaan data yang berujung pada pemalsuan transaksi.

Adapun beberapa tips untuk menjaga keamanan data bagi pengguna data fintech agar dapat terhindar dari kerugian penyalahgunaan data antara lain:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: