Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Teknologi Diprediksi Bakal Aktif Merger dan Akuisisi di 2023

Perusahaan Teknologi Diprediksi Bakal Aktif Merger dan Akuisisi di 2023 Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laporan tahunan EY menunjukkan perusahaan teknologi diprediksi bakal makin aktif melakukan merger dan akuisisi pada tahun ini.

Sebab, industri teknologi memiliki peluang besar yang berasal dari tingginya inflasi, krisis energi, dan menurunnya kepercayaan konsumen. Sementara itu, saat valuasi turun, minat untuk melakukan transaksi akan kembali pada tahun depan.

"Bursa efek telah melambat karena adanya hambatan makro dan volatilitas keuangan, hal ini justru meningkatkan peluang bagi korporasi investor dengan neraca yang kuat. Dalam kesempatan berikutnya, persaingan untuk mencapai goals akan kembali memanas di tahun depan, seiring dengan ekuitas swasta berjumlah ratusan miliar dolar yang masuk ke pasar," kata Olivier Wolf, EY Global TMT Strategy and Transactions Leader, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga: Tips Jaga Keamanan Data Bagi Pengguna Fintech

Lebih lanjut, Olivier menjelaskan persaingan untuk mencapai goals akan kembali memanas di tahun depan, seiring dengan ekuitas swasta berjumlah ratusan miliar dolar yang masuk ke pasar.

Akuisisi transformatif dapat membawa perusahaan teknologi ke bursa baru atau vertikal yang berdekatan, seperti HealthTech

"Di sisi lain, meningkatnya akuisisi berpotensi untuk memperkuat portofolio perusahaan dengan teknologi mutakhir, seperti artificial intelligence atau kecerdasan buatan," tambah dia.

Data EY juga mengemukakan 72% responden CEO di industri teknologi berencana mengejar merger dan akuisisi dalam 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan 59% responden CEO di semua industri.

Di Indonesia, para pendiri startup sudah mulai memanfaatkan peluang M&A. Dalam dua bulan terakhir saja, bursa terbesar di Asia Tenggara telah menampilkan beberapa kesepakatan M&A teknologi yang diumumkan secara publik.

Pada akhir tahun lalu, perusahaan edtech atau teknologi edukasi lokal Kiddo diakuisisi oleh Flying Cape, perusahaan mitra yang berbasis di Singapura. Sementara itu, platform logistik yang berbasis di Jakarta, Logol, dibeli oleh mitranya di Singapura, Haulio. Selanjutnya, hal ini diikuti oleh akuisisi startup logistik Swift oleh Goto pada bulan Januari dan akuisisi platform kepegawaian Indonesia, MyRobin, oleh platform manajemen tenaga kerja India, Better Place.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: