Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Balas Tuduhan Hasto Kristiyanto ke SBY, Herzaky: Apa Kabar Harun Masiku, Hasto?

Demokrat Balas Tuduhan Hasto Kristiyanto ke SBY, Herzaky: Apa Kabar Harun Masiku, Hasto? Jubir Demokrat, Herzaky Putra Mahendra. | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Herzaky Mahendra Putra selaku Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat mengatakan Hasto Kristiyanto jika berkomentar seringnya menuduh, tapi tak pernah berdasar data dan fakta. 

“Pertama, Hasto selalu menuduh Pemilu 2009 di era Pak SBY curang. Padahal, fakta kecurangan pemilu jelas-jelas terjadi di Pemilu 2019. Pelakunya kadernya Hasto, bernama Harun Masiku, dan masih buronan sampai dengan saat ini,” kata Herzaky melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/02/23). 

“Sudah lebih dari 1.000 hari. Sedangkan Komisioner KPU terkait kasus ini sudah ditangkap dan dihukum. Apa kabar Harun Masiku, Hasto?” tanyanya.

Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan Turun, Hasto Kristiyanto: Publik Tau Kalau Dia Antitesisnya Presiden Jokowi!

Kedua, Herzaky mengatakan Hasto bolak-balik menuduh Pemilu 2009. Padahal, Prof Mahfud MD sendiri menegaskan dalam berbagai kesempatan, Pemilu 2009 tidak ada kecurangan. 

“Beliau Ketua Mahkamah Konstitusi di era itu. Sekarang Prof Mahfud ada di kabinet Presiden Jokowi. Menkopolhukam pula,” katanya. 

“Kalau omongan orang yang berkompeten menyampaikan pemilu 2009 curang atau tidak, profesor pula, teman di kabinet pula, masih tidak mau didengarkan, apa lagi yang mau kita komentari?” tanyanya.

“Ketiga, kalau dipaksakan sistem proporsional tertutup, kami ini khawatir makin banyak Harun Masiku-Harun Masiku bermunculan. Andalkan kedekatan dengan elit seperti Hasto, begitu ketahuan, komisioner KPK ditangkap, tapi dianya sampai saat ini masih buron,” jelasnya. 

Saran kami, kata Herzaky, Hasto, berhentilah berkata yang tidak berdasar fakta dan data. Malu sebagai elit politik memberikan contoh yang tidak baik. 

“Saran kami, terimalah dengan lapang dada dan ikhlas kalau pernah kalah besar di Pemilu 2009. Memang tidak semua orang punya jiwa ksatria dan ikhlas mengakui kekalahan,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: