Kemajuan teknologi di era digital membuat kita bisa belajar semakin mudah dan nyaman. Siapa pun bisa mengakses ilmu dan informasi untuk memperkaya wawasan tanpa batas. Tak harus belajar di kampus atau sekolah, siapa pun bisa meng-upgrade dan memperdalam ilmu apa pun, kapan pun, di mana pun.
Tak heran kalau penduduk Indonesia yang kini populasinya 278 juta jiwa, menurut data Hootsuit 2022, ada 202 juta jiwa yang sudah terakses internet. Ini membuat warga dunia maya di Indonesia cukup berjubel. ”Tentu, tak semua punya niat baik menggunakan internet untuk belajar, berbisnis, atau menambah ilmu. Tidak sedikit yang mau menipu atau berniat jahat. Ini mesti kita waspadai dan cegah.”
Itulah pesan penting yang disampaikan Hartin Nur Khusnia, dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Mataram, Lombok, saat tampil dalam diskusi #MakinCakapDigital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di GOR Hamzanwandi, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (18/2/2023).
Dalam keseharian, lanjut Hartin, kita sering terkecoh dengan ulah penipu di dunia digital. Jangan gampang tergoda rayuan yang sering berbuntut jebakan digital, dan berisiko akun medsos atau saldo isi rekening bank kita dicuri, bahkan dikuras habis.
Hartin menambahkan, kita sering diiming-imingi lewat pesan yang masuk ke ponsel kita. ”Selamat, nomor ponsel Anda mendapat hadiah dari operator Rp 75 juta, silakan klik link berikut.” ”Nah, hati hati, jangan asal klik! Berbahaya, karena penipu bisa mengakses akun pribadi dan rekening bank kita, terlebih yang sudah terakses m-banking,” ujar Hartin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement