Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiru Kebijakan Elon Musk di Twitter, Mark Zuckerberg Luncurkan Layanan Berbayar Centang Biru di Instagram dan Facebook Cuma Rp181 Ribu!

Tiru Kebijakan Elon Musk di Twitter, Mark Zuckerberg Luncurkan Layanan Berbayar Centang Biru di Instagram dan Facebook Cuma Rp181 Ribu! Kredit Foto: Instagram/Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan layanan langganan berbayar baru untuk Facebook dan Instagram pada hari Minggu kemarin sehingga memberi pengguna centang biru dengan biaya bulanan.

Meta Verified akan dikenakan biaya USD11,99 (Rp181 ribu) per bulan di web dan USD14,99 (Rp227 ribu) per bulan di iOS. Layanan ini akan diluncurkan pertama kali di Australia dan Selandia Baru menjelang peluncuran yang lebih luas.

"Langganan tersebut memungkinkan Anda memverifikasi akun dengan ID yang mendapatkan lencana biru, mendapatkan perlindungan peniruan ekstra terhadap akun yang mengaku sebagai Anda, dan mendapatkan akses langsung ke dukungan pelanggan," kata Zuckerberg, mengutip Fox Business di Jakarta, Senin (20/2/23).

Baca Juga: Ungkap Tahun 2023 Jadi Tahun Efisiensi Meta, Kok Biaya Keamanan Mark Zuckerberg Naik Jadi Rp212 Miliar?

Pendiri Facebook ini mencatat bahwa menyediakan akses langsung ke dukungan pelanggan akan menelan biaya sejumlah besar uang yang akan diganti dengan pendapatan berlangganan.

Opsi baru  tersebut muncul setelah Twitter meluncurkan versi baru dari layanan berbayarnya sendiri, Twitter Blue, yang memungkinkan pengguna mendapatkan profil terverifikasi dan manfaat lainnya.

Elon Musk meluncurkan Twitter Blue segera setelah menutup kesepakatan senilai USD44 miliar (Rp666 triliun) untuk membeli perusahaan tersebut tahun lalu. Dia mengatakan pada saat itu bahwa Twitter mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar karena eksodus pengiklan dari platform tersebut.

Meta telah menghadapi masalahnya sendiri selama satu setengah tahun terakhir, dengan saham perusahaan turun sekitar 54% sejak level tertinggi September 2021.

Raksasa media sosial itu telah memberhentikan sekitar 11.000 pekerja dalam beberapa bulan terakhir, bagian dari penurunan yang lebih luas di antara perusahaan teknologi besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: