Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sengaja Ungkit Napoleon Bonaparte buat Tegur Emmanuel Macron, Cara Rusia Elegan Banget

Sengaja Ungkit Napoleon Bonaparte buat Tegur Emmanuel Macron, Cara Rusia Elegan Banget Kredit Foto: Reuters/Christophe Ena
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia pada Minggu (19/2/2023) menegur Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait pernyataannya yang mengutarakan keinginan untuk melihat Rusia dikalahkan. Rusia mengatakan, Moskow masih mengingat nasib Napoleon Bonaparte dan menuduh presiden Prancis melakukan diplomasi ganda dengan Kremlin.

Pada 1812 Napoleon Bonaparte yang merupakan penguasa Prancis melancarkan serangan luas ke Rusia, dengan mengerahkan ratusan ribu orang. Namun serangan itu gagal. Pasukan Napoleon terpaksa mundur karena mendapatkan perlawanan sengit Rusia dan pasukan Prancis menderita kelaparan serta penyakit karena musim dingin yang ekstrem.

Baca Juga: Setahun Perang, Inilah Resolusi-resolusi yang Dibuat PBB Selama Konflik Rusia-Ukraina

Sebelumnya, Macron mengatakan kepada surat kabar Le Journal du Dimanche, Prancis ingin Rusia dikalahkan di Ukraina.

"Saya ingin kekalahan Rusia di Ukraina dan saya ingin Ukraina dapat mempertahankan posisinya, tetapi saya yakin pada akhirnya ini tidak akan berakhir secara militer," ujar Macron.

Macron menambahkan, dia tidak berpikir Rusia akan "dikalahkan sepenuhnya" atau diserang di tanahnya sendiri.

"Para komentator ini ingin menghapus Rusia. Itu tidak pernah menjadi posisi Prancis dan tidak akan pernah," ujarnya.

Terkait pernyataan Macron, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan agar Prancis jangan melupakan nasib Bonaparte. Ia menambahkan, pernyataan Macron menunjukkan Barat terlibat dalam diskusi tentang perubahan rezim di Rusia. Di sisi lain, Macron berulang kali meminta pertemuan dengan para pemimpin Rusia.

"Prancis tidak dibangun oleh Macron, tetapi sisa-sisa (kejayaan) Napoleon, yang dihormati di tingkat negara bagian, dan pusat kota Paris. Prancis memahami segalanya, begitu pula Rusia. Secara umum, Macron tak ternilai harganya," kata Zakharova.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: