Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras, Putin Bongkar Borok Negara-negara Barat: Mereka Bersenang-senang Tanpa Sadar Aib Ini

Keras, Putin Bongkar Borok Negara-negara Barat: Mereka Bersenang-senang Tanpa Sadar Aib Ini Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Sergey Guneev
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (21/2/2023) mengatakan negara-negara Barat mengatur sesuatu dengan cara yang tidak jujur untuk mencapai suatu hasil diinginkan. 

Berbicara dalam pidato tahunannya kepada Majelis Federal, badan legislatif utama Rusia, presiden mencatat bahwa negara-negara Barat telah mengakui bahwa perjanjian Minsk 2014-2015, dimaksudkan untuk membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina dengan memberikan status khusus kepada Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, tidak lebih dari "tontonan diplomatik, dan gertakan".

Baca Juga: Pengamat: Vladimir Putin Lebih Suka Bekerja dengan Orang yang Dia Kenal

“Mereka hampir bangga dan bersenang-senang dalam pengkhianatan mereka... Sepanjang waktu ketika Donbass terbakar dan darah ditumpahkan, sementara Rusia dengan tulus mencari... solusi damai, mereka mempermainkan kehidupan orang-orang. Mereka bermain, seperti yang mereka katakan di kalangan tertentu, dengan 'tumpukan kartu,'" kata Putin, dilansir RT.

Pemimpin Rusia menuduh Barat menggunakan "metode penipuan yang tercela" ini selama kampanye di Yugoslavia, Irak, Libya, dan Suriah.

“Mereka tidak akan pernah membersihkan diri dari aib ini,” tegas Putin, seraya menambahkan bahwa sebagai bekas kekuatan kolonial, negara-negara Barat telah terbiasa percaya bahwa mereka dapat lolos dari apa pun.

Desember lalu, mantan Kanselir Jerman Angela Merkel mengakui bahwa perjanjian Minsk adalah "upaya untuk memberikan waktu kepada Ukraina" agar pasukannya bisa menjadi lebih kuat, menggemakan pengakuan sebelumnya oleh mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko. Pengungkapan itu juga dibenarkan oleh mantan Presiden Prancis Francois Hollande.

Rusia mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk ketika mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Musim gugur yang lalu, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, bersama dengan Wilayah Kherson dan Zaporozhye, memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum publik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: