Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dubes Amerika Serikat Sowan ke PKS, Anies Baswedan Dapat Restu dari Joe Biden? Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Sinyalnya Jelas!

Dubes Amerika Serikat Sowan ke PKS, Anies Baswedan Dapat Restu dari Joe Biden? Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Sinyalnya Jelas! Kredit Foto: Tangkapan Layar/Youtube Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim ke kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, pada Rabu, 15 Februari 2023 mencuri perhatian. Sejumlah analisis menyebut kunjungan ini sebagai sinyal dukungan AS untuk pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Mengenai hal ini, Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung menilai AS memang mulai turun tangan mendukung Anies Baswedan yang saat ini disebut jadi incaran istana agar tidak bisa maju di Pilpres 2024 lewat skema kasus seperti Formula E.

“Ini pasti akan ada soal internasional karena Amerika jelas-jelas beri sinyal Anies harus lolos kaarena dia adalah oposisi,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Kamis (23/2/23).

Baca Juga: Tiada Henti Gangguan Menghampiri Anies Baswedan, Aktivis: Lawan Takut, Istana Sudah Sampai pada Kesimpulan Anies Bakal Menang di Pilpres!

“Dubes Amerika atas perintah Joe Biden menemui PKS sebagai simbol islam sekaligus simbol oposisi,” tambahnya.

Mulai bermainnya Amerika di politik Indonesia menurut Rocky bukan hanya soal Anies Baswedan saja.

Baca Juga: Lawan Auto Ketar-ketir! Eks Elite KPK Ngaku Sudah 'Mengintai' Sosok Anies Baswedan Sejak Lama: Orang Ini Pasti Akan Jadi Presiden!

Menurutnya, kisruh penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan, tiga periode untuk Jokowi juga yang jadi pemicu AS mulai turun tangan. Rocky mengungkapkan sangat mudah melihat keterlibatan AS yakni di mana ada demokrasi mulai coba dimainkan, maka mereka akan bergerak menunjukkan sikap.

“Itu yang ingin diberikan pada Presiden Jokowi, ‘Sudah saatnya tidak lagi bermain dengan demokrasi’, karena Amerika ingin selalu Demokrasi diekspor dari mereka lalu diterima di negara sahabatnya,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: