Jelang Spin-Off, Investree Tutup Layanan Syariah

Di tengah upaya pembuatan perusahaan atau entitas lain (spin-off) untuk layanan keuangan syariah yang kini sedang didaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan rintisan (startup) fintech lending Investree secara resmi pada 23 Februari 2023 memberitakan penutupan lini usaha syariahnya per Januari 2023.

Hal tersebut dilakukan sejalan dengan POJK Nomor 10 Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa fintech lending konvensional hanya boleh menjalankan unit usaha konvensional, tidak termasuk unit usaha syariah. Namun demikian, fintech lending masih bisa menyediakan layanan syariah.

Seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan pada Jumat (24/3/2024), perusahaan menuliskan, "penyelenggara konvensional yang melakukan konversi menjadi penyelenggara berdasarkan prinsip syariah wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan konversi dari OJK."

Baca Juga: Wujudkan Industri Keuangan yang Sehat, OJK Perkuat Transformasi Organisasi

Meski saat ini telah menghentikan pemasaran produk atau unit syariahnya, Investree memastikan seluruh hak dan kewajiban terselesaikan di mana perusahaan juga telah mengirimkan surat kepada OJK terkait rencana pengalihan kegiatan usaha atau spin-off operasional Investree Syariah untuk beroperasi di bawah badan hukum yang berbeda dengan PT Investree Radhika Jaya.

Hal tersebut tertuang dalam Pemberitahuan Pengalihan Kegiatan Unit Syariah yang dikirimkan oleh Investree ke OJK tertanggal 28 Maret 2022 di mana surat ini telah mendapat tanggapan dari OJK dengan Tanggapan Rencana Spin-Off Investree tertanggal 20 April 2022.

Terkait ini Investree menerangkan, "jika di kemudian hari ada perkembangan baru terkait operasional Investree Syariah, terlebih proses spin-off telah selesai, informasi tersebut akan kami sampaikan secara terbuka kepada masyarakat."

Adapun Investree Syariah telah mencatatkan penyaluran pinjaman Rp484,5 miliar dari total penyaluran Investree Rp12,56 triliun per kuartal IV 2022.