Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras! Demokrat Sematkan Predikat Hasto Kristiyanto sebagai Politisi Feodal: Eksklusif dan Arogan!

Keras! Demokrat Sematkan Predikat Hasto Kristiyanto sebagai Politisi Feodal: Eksklusif dan Arogan! Kredit Foto: Instagram/Kamharlakumani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menyebut gaya berpolitik Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengandung nilai-nilai feodal. Hal tersebut mengacu pada arogansi dan eksklusivitas politik yang sering kali diperlihatkan Hasto.

"Gaya politik eksklusif yang berkarakter arogan seperti ini hanya relevan pada sistem politik feodal. Tidak berlebihan jika disematkan predikat Hasto politisi feodal," kata Kamhar saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: PDIP Respons Safari Politik Anies, Sentil Soal 'Orang Banyak Utang'

Dia menuturkan, dalam dunia politik dikenal istilah pameo yang berbunyi tak ada kawan dan lawan yang abadi, melainkan kepentingan. Pun demikian pula dengan kandungan falsafahnya, kata Kamhar, seribu kawan belum cukup, satu musuh terlalu banyak.

Oleh sebab itu, Kamhar menegaskan, seyogianya seorang politisi sejati melepas gaya berpolitik feodal dan eksklusif. Dia juga menilai, gaya berpolitik semacam itu sudah tidak lagi relevan saat ini.

"Dalam konteks politik modern yang demokratis dan rasional, gaya politik eksklusif dan arogan seperti ini menjadi anakronis dan tak relevan. Apalagi, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang kompleksitas problematikanya makin tinggi," kata Kamhar.

Dia menegaskan, gaya berpolitik yang dikedepankan saat ini ialah kolaborasi dan sinergitas. Hal tersebut dinilai tercermin melalui mitra Koalisi Perubahan yang mengeklaim membuka kerja sama dengan semua pihak sepanjang memiliki komitmen yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: