Sudah Serang Ibu-ibu Pengajian, Megawati Dianggap Tak Bisa Sebutkan Data Valid Penyebab Stunting
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Setelah menyindir emak-emak yang saat ini doyan ke pengajian.
Hal ini malah kata dia membuat keluarga terbengkalai, terutama pemenuhan gizi keluarga sehingga terjadi stunting pada anak-anak.
Megawati disebut “nyinyir” terhadap ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang memperhatikan anak-anak mereka.
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Sayangnya pernyataan Mega dianggap hanya isapan jempol belaka. Karena ibu dari Puan Maharani itu tidak bisa menunjukan data yang membuktikan bahwa pengajian ada hubungannya dengan kenaikan angka stunting anak.
Hal ini pun disampaikan oleh Rakhmad Zailani Kiki selaku Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL).
“Yang ikut pengajian ini adalah ibu-ibu yang punya moral, mereka ibu-ibu yang memiliki adab sobat santun tentu kalau mau ke pengajian izin dulu ke suaminya,” kata dia melansir dari Padasuka TV, Senin (27/02/23).
“Pengajian itu membentuk ibu-ibu yang beradab memiliki akhlak ya memiliki pemahaman Agama. Misalnya gimana bisa keluar rumah dengan izin suami dan anak sudah cukup dengan asupan makanan dan sebagainya,” tambah dia.
Menurut dia, aneh kalau misalnya dihubung-hubungkan seakan-akan memang ada kaitan yang punya pengaruh signifikan antara ibu-ibu ke majelis taklim dengan adanya stunting pada anak.
“Ini kan jadi sesuatu yang membuat keterkejutan lah ya, kita kaget lah. Kalau kita tuh sejauh mana nih kalau ibu-ibu bersikap seperti itu anak-anak terlantarkan hanya untuk pengajian saja gitu,” kata dia.
Baca Juga: Saudaranya Megawati Sebut PNI Bung Karno Berbeda dengan PDIP: Tak Bisa Dibandingkan!
“Ini kan perlu ada sekali lagi ya, datanya mana gitu ya. Bisa dibilang ini pukulan lah buat kami (para ustad) gitu. Buat saya lah,intropeksi buat kami juga,” jelasnya.
“Tapi kami juga menagih datanya mana yang berhubungan dengan ibu-ibu pengajian. Biar kami itu tahu gitu di mana nih lossnya,” tutup dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement