China Beneran Mau Bikin Rusia-Ukraina Berdamai, Simak Nih Strateginya
China pada Senin (27/2/2023) mengatakan bahwa mereka mengupayakan dialog dan solusi damai untuk Ukraina meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat bahwa Beijing mungkin sedang mempertimbangkan suplai senjata untuk invasi sekutunya, Rusia.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan semua pihak dalam krisis ini termasuk Kiev dan posisinya jelas.
Baca Juga: 12 Poin Proposal Damai China Bikin Barat Kaget, Kremlin: Jadi Perhatian Besar!
"Intinya adalah menyerukan perdamaian dan mendorong dialog serta mempromosikan solusi politik untuk krisis ini," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam sebuah konferensi pers di Beijing.
China, yang menyatakan aliansi "tanpa batas" dengan Rusia tak lama sebelum invasi setahun yang lalu, telah menolak untuk mengutuk serangan tersebut dan minggu lalu menerbitkan rencana 12 poin yang menyerukan gencatan senjata dan deeskalasi bertahap oleh kedua belah pihak.
Kiev bersikap reseptif terhadap beberapa aspek dari rencana tersebut sambil menegaskan bahwa tidak akan ada perdamaian tanpa penarikan total pasukan Rusia. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh Moskow.
"Saya benar-benar ingin (kemenangan) terjadi tahun ini. Untuk ini kami memiliki segalanya - motivasi, kepercayaan diri, teman, diplomasi," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah posting di aplikasi pesan Telegram pada Senin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin bahwa rencana China harus dianalisa secara rinci dan memperhitungkan kepentingan semua pihak, tetapi untuk saat ini Moskow tidak melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah resolusi damai dapat dilakukan.
"Kami menaruh perhatian besar pada rencana teman-teman Cina kami... Ini adalah proses yang sangat panjang dan intens," kata Peskov kepada para wartawan.
Proposal China telah mengurangi ketegangan di antara para pendukung aliansi militer NATO di Ukraina, yang mengatakan bahwa mereka berusaha mencegah China memasok bantuan mematikan untuk invasi Rusia, yang mungkin termasuk pesawat tak berawak "kamikaze".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement