Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Pencapaian Net Zero Emission, FFI Lakukan Pembelian Sertifikat REC dari PLN

Dukung Pencapaian Net Zero Emission, FFI Lakukan Pembelian Sertifikat REC dari PLN Kredit Foto: FFI

"Ini sebagai kewajiban kita bersama untuk mendukung komitmen pemerintah mencapai net zero emission pada 2026. Upaya untuk mencapai hal tersebut tidak dapat kita lakukan sendiri. FFI adalah pelanggan terbesar dari 57 pelanggan yang sudah terdaftar sebagai pembeli REC di Jakarta saja, dengan kontrak 4600 unit REC per bulan. Tentu saja PLN berkewajiban untuk memasok tidak hanya listrik yang ramah lingkungan tetapi juga memiliki ketersediaan dan keandalan yang tinggi," kata Doddy B. Pangaribuan. 

Dikatakan pula, pembelian REC adalah bagian dari roadmap FFI menuju carbon neutral 2050. Dengan REC, FFI mampu menurunkan emisi CO2 sebanyak 43.987 ton CO2eq/tahun. 

Baca Juga: PLN Sebut Kendaraan Listrik Jadi Upaya Penurunan Emisi Karbon

"Sebelumnya, total emisi CO2 yang dihasilkan FFI per tahun adalah 66.760 tCO2eq. Pada 2025, ketika pabrik di Cikarang sepenuhnya mengoperasikan Biomass Boiler, FFI akan mengurangi emisi CO2 sampai 90,5 persen," ungkap Doddy. 

Sementara itu, hingga September 2022, menurut data Kementerian ESDM, angka konsumsi listrik Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara di ASEAN, yaitu sebesar 1.169 kWh/kapita. Sedang rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita.

Baca Juga: Pembangunan Rendah Karbon di Papua Diharapkan Berdampak pada Kesejahteraan Masyarakat

Masalahnya, sebagian besar (hampir 87 persen) pasokan listrik di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi). Konsumsi batu bara untuk kelistrikan malah mengalami kenaikan 60 persen pada 2022 lalu. 

Hingga saat ini, pemerintah sendiri memasang target net zero emission maksimal pada tahun 2060 dengan beralih dari bahan bakar fosil. Untuk itu, secara bertahap pemerintah melakukan phasing out pembangkit listrik batu bara, dan pengembangan EBT. Sebanyak 635 Gigawatt (GW) dari 1.885 TWh kebutuhan listrik di tahun 2060 sepenuhnya akan dipasok melalui pembangkit listrik EBT.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: