Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waketum Nasdem Akui Ongkos Safari Politik Anies Baswedan Ditanggung Partai: Anies Memang Tidak Punya Duit!

Waketum Nasdem Akui Ongkos Safari Politik Anies Baswedan Ditanggung Partai: Anies Memang Tidak Punya Duit! Kredit Foto: NasDem
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan tidak punya modal alias tidak punya uang untuk persiapan Pilpres 2024.

Ia bahkan blak-blakan soal ongkos safari politik Anies ke seluruh Indonesia itu dibiayai oleh partai Nasdem.

"Kami menyadari betul Anies maju jadi capres memang dia tak punya duit. Karena (meski) mantan gubernur, tapi Pak Anies bukan pejabat yang punya mentalitas korupsi," kata Ali.

Ali mengaku partainya tidak pernah mencatat biaya keperluan capres dalam rangka memenangkan Pilpres sebagai bentuk utang.

Baca Juga: Tak Paksakan Harus Kader Sendiri, PKS Buka Peluang Khofifah Jadi Cawapres Anies Baswedan

"Saya pikir teman-teman PDIP sudah merasakan betul bagaimana berkoalisi dengan NasDem selama dua kali pencalonan Pak Jokowi," ungkap Ali.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ali untuk menjawab tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut safari politik keliling Indonesia berpotensi membuat banyak utang.

Anggota Komisi III DPR RI itu menegaskan, partainya yang dipimpin oleh Surya Paloh telah memilih Anies sebagai bacapres yang diusung karena ia memiliki gagasan dan wawasan yang baik.

Bukan soal kekayaan yang dimiliki Anies. Ia mengaku tidak mempermasalahkan soal kemampuan materi Anies.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hasto secara menohok menyentil adanya pihak yang bergerak sendiri dalam urusan pencapresan. Menurutnya jika capres tidak bergerak secara kolektif, tetapi hanya perorangan, maka situasi itu dinilai hanya melahirkan banyak utang.

Baca Juga: Bukan Aher, PKS Malah Terang-terangan Akui Khofifah Masuk Kriteria Cawapresnya Anies Baswedan: Potensi Memang Ada

"Jadi pergerakannya (capres dari PDIP) kolektif, bukan orang per-orang. Kalau (capres) orang per-orang sendiri yang bergerak, nanti dia akan banyak utang," tegas Hasto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: