Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Dukungan ke Prabowo Subianto, Pendukung Presiden Jokowi Hijrah Jelang Pilpres 2024

Efek Dukungan ke Prabowo Subianto, Pendukung Presiden Jokowi Hijrah Jelang Pilpres 2024 Kredit Foto: Kemenhan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti senior Indonesia Polling Stations (IPS), Alfin Sugianto menilai semakin eksplisitnya endorsement dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo Subianto pada gilirannya diikuti oleh para pendukung setia Jokowi.

Terbukti dari hasil riset Indonesia Polling Stations (IPS), tingkat keterpilihan Prabowo mencapai 33,1%.

Sementara pada saat yang bersamaan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan terus terpaku di angka 20-an persen.

Hal senada juga diungkap Direktur Lembaga Survei Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam.

Baca Juga: Kaesang bin Jokowi Masuk dalam Daftar Pengganti Gibran Sebagai Wali Kota Solo, Siap-siap!

Ia menyebut endorsement secara intens dan terang-terangan oleh Presiden Joko Widodo punya efek tak terduga terhadap tingkat elektabilitas terhadap Prabowo Subianto.

Berdasarkan temuan survei nasional Indostrategi terkait peta dukungan dan migrasi pemilih menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto masih menduduki puncak tertinggi tokoh yang akan dipilih masyarakat jika pilpres digelar hari ini.

Nama Prabowo bahkan meninggalkan jauh 12 nama lain, termasuk Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Prabowo masih memuncaki tingkat elektabilitas tertinggi bila Pilpres dilaksanakan hari ini dengan perolehan persentase 32,9 persen. Ganjar masih terus berada diposisi kedua dengan 21 persen, disusul di posisi tiga besar oleh Anies dengan persentase keterpilihan 19,8 persen," kata Arif dalam keterangan resminya, Minggu (26/2/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: