Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ulama NU Jateng–Jatim Dukung Pencapresan Anies dan Usulkan Cawapresnya AHY, Pengamat: ini Kontribusi NU

Ulama NU Jateng–Jatim Dukung Pencapresan Anies dan Usulkan Cawapresnya AHY, Pengamat: ini Kontribusi NU Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inisiatif sejumlah Ulama NU Jateng-Jatim untuk mendukung pencapresan Anies Baswedan dinilai sebagai wujud konsistensi NU untuk terus memperbaiki bangsa.

Usulan sejumlah nama sebagai kandidat Cawapres baik dari NU maupun keluarga besar NU, merupakan langkah strategis untuk mempertahankan peran NU dalam pemerintahan mendatang.

Demikian tanggapan sejumlah pengamat atas hasil pertemuan (halaqoh) para ulama NU dari Jawa Tengah dan Jawa Timur di Sragen (25/2) atau yang dikenal sebagai Risalah Sragen.

"Dengan basis massa sekitar 108 juta dan komitmen pimpinan NU untuk tidak terkonsentrasi hanya pada satu kekuatan politik tertentu, ini langkah yang masuk akal,” kata Dr. Sufyanto dari Universitas Airlangga, Surabaya.

"Dengan basis massa sebesar itu, NU memang memiliki bobot politik yang tinggi. Jadi, memang dibutuhkan kebijaksanaan para ulama dan kyai NU agar bobot politik itu membawa maslahat baik bagi masyarakat, ummat dan khususnya jamaah NU sendiri,” kata Dr. Sufyanto yang juga peneliti utama dari Lembaga Survei Public Institue (TRI).

Dia melanjutkan, "Langkah mendukung pencapresan Anies Baswedan ini merupakan konsekuensi logis dari aspirasi rakyat dimana para Kyai ini berada, yang menginginkan perubahan dan perbaikan atas situasi saat ini.”

Dr. Sufyanto melanjutkan, “Usulan enam kandidat Cawapres dari NU dan satu dari keluarga besar NU, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dapat dipahami sebagai upaya mempertahankan akses NU pada pucuk pemerintahan nanti. Rasanya tidak mungkin dukungan NU diberikan tanpa mendapat akses, karena dengan cara inilah NU bisa memastikan aspirasi rakyat yang dibawanya bisa direalisasi.”

Hal senada disampaikan oleh Zaenal Budiyono MA, Universitas Al-Azhar Jakarta.

"Kita tahu sejak awal kepemimpinannya, Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf menekankan bahwa NU milik semua, bukan milik organisasi politik tertentu saja,” kata Zaenal yang juga memimpin lembaga riset kawasan DCSC.

"Sejak berdirinya, NU selalu mengedepankan semangat perubahan dan perbaikan untuk kemaslahatan rakyat dan ummat. Jadi kalau sekarang ulama NU Jateng–Jatim ini sepakat mendukung Anies Baswedan sebagai Capres, saya kira ini merupakan bagian dari pengejawantahan sikap kesejarahan NU," tuturnya.

Zaenal melanjutkan, “Nama-nama yang diusulkan sebagai kandidat Cawapres juga masuk akal, baik mereka yang berasal dari NU sendiri maupun Keluarga besar NU seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," tegasnya.

"Semua memiliki integritas, kapasitas dan kapabiltas, meski dengan elektabilitas berbeda-beda,” lanjut Zaenal.

"Anies sudah mengumumkan kriteria Cawapresnya, yaitu memiliki elektabilitas, menjamin soliditas koalisi, membantu efektifitas Pemerintahan ke depan, memiliki chemistry atau dwi tunggal serta mencerminkan semangat perubahan dan perbaikan,” tandasnya.

"Jadi sekarang terpulang pada Anies untuk mengambil keputusan. Bahkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang kemarin memuji AHY sebagai lebih dari pantas sebagai Cawapres, juga menunggu keputusan dari Anies. Saya kira usulan para Ulama NU ini bisa jadi masukan yang patut dipertimbangkan Anies, dihadapkan pada lima kriteria Cawapres yang telah dia sampaikan," tutup Zaenal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: