Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Kereta Api Cepat Adalah Jebakan China, Butuh 80 Tahun Indonesia Lunasi Utang

Proyek Kereta Api Cepat Adalah Jebakan China, Butuh 80 Tahun Indonesia Lunasi Utang Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung dinilai mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu sebagai proyek jebakan dari China untuk Indonesia. 

Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) bakal menambah utang sebesar US$ 550 juta atau sekitar Rp 8,3 triliun kepada China Development Bank (CDB). 

General Manager (GM) Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry pun mengungkapkan dengan gamblang alasan penambahan utang dengan nominal tersebut. 

Nantinya tambahan utang baru tersebut digunakan untuk menambal anggaran proyek kereta cepat yang jebol.

Baca Juga: Optimalisasi Layanan Kereta Api, KAI Yakin Ciptakan SDM Kompeten Lewat Sertifikasi

Sayangnya kata Said, proyek ini tidak layak meskipun utang Indonesia ke China bertambah.

“Saya katakan semakin cepat selesai (proyek kereta api cepat) maka semakin cepat kereta api ini bisa bangkut,” kata Said. 

“Kenapa bangkrut? proyek ini yang perlu kita pertanyakan adalah proyek ini sudah bisa dikatakan bahwa pasti proyek tidak layak,” tambahnya.

“Kenapa tidak layak? itu karena sekarang sudah pemerintah yang harus turun tangan artinya IRR-nya sudah nggak cukup. IRR adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha,” jelasnya.

Makanya kata Said, lama pelunasan akan diperpanjang menjadi 80 tahun (masa bayar hutang) dengan harga tiket juga akan dinaikkan bahkan untuk menutup menggunakan Parahyangan.

“Nah ini proyek jebakan China, karena ya kenapa mengutang ke China? itu kan pertanyaan, kalau proyek ini memang layak maka pemilik proyeknya sendiri dong yang minjem gak perlu pemerintah turun tangan,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: