CEO Tesla Elon Musk mengungkap bahwa raksasa mobil listriknya akan memangkas biaya perakitan kendaraan hingga setengahnya pada mobil generasi berikutnya. Para insinyur perusahaan mengatakan kepada investor bahwa mereka tengah melakukan peningkatan desain dan efisiensi pabrik.
Musk menggambarkan bahwa dunia dapat bertransisi ke masa depan energi berkelanjutan yang berlimpah. Ia diharapkan menyusun rencana untuk membuat kendaraan listrik kecil yang terjangkau yang akan memperluas daya tarik mereknya dan menangkis persaingan. Ia juga mempresentasikan sebuah slide yang menunjukkan dua model masa depan yang disamarkan.
Sayangnya, melansir New York Post di Jakarta, Kamis (2/3/23) saham Tesla turun sekitar 2% dalam perdagangan setelah jam kerja karena para eksekutif memberikan presentasi terperinci tentang teknik perusahaan dan kecakapan menghemat biaya. Padahal banyak yang menunggu mereka menunjukkan kendaraan generasi masa depan yang sangat dinantikan.
Baca Juga: Elon Musk: AI Bikin Saya Stress
Tesla sudah memiliki keunggulan signifikan atas para pesaingnya dalam pembuatan EV dengan keuntungan. Chief Engineer Lars Moravy mengatakan perusahaan mengharapkan untuk membangun kendaraan generasi berikutnya dengan setengah biaya Model 3 atau Model Y saat ini.
Moravy menggambarkan proses produksi untuk EV masa depan yang disebutnya sebagai model tanpa kotak yang akan menghasilkan biaya lebih rendah dengan menyatukan sub-rakitan dan mengurangi kompleksitas dan waktu dalam perakitan.
Eksekutif Tesla Peter Bannon memberikan contoh bagaimana perusahaan menggunakan data untuk memotong biaya. Data pelanggan menunjukkan pemilik Tesla tidak menggunakan atap matahari sehingga mereka menghapusnya.
Tesla memangkas harga dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan penjualan, yang ditekan oleh ekonomi yang lemah dan meningkatnya ancaman dari saingannya di Amerika Serikat dan China.
Pembuat mobil hanya memiliki empat model dengan harga yang lebih tinggi di pasar. Pickup Cybertruck akan datang tahun ini, kata para eksekutif.
Rencana untuk mobil yang lebih terjangkau dapat menarik minat yang lebih luas. Pada tahun 2020, Musk meluncurkan rencana untuk mengembangkan baterai sendiri, yang katanya akan membuat mobil listrik self-driving dengan harga USD25.000 (Rp381 juta) layak pada tahun 2023, tetapi Tesla telah berjuang untuk meningkatkan produksi yang disebut 4680 baterai.
Beberapa investor khawatir Musk menghabiskan terlalu banyak waktu untuk akuisisi besar terbarunya yaitu Twitter. Investor juga berharap Musk akan menjawab seruan untuk membeli kembali saham yang berada di sekitar setengah dari puncak November 2021 bahkan setelah rebound lebih dari 60% tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement