Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPB Harus Belajar dari Gempa Cianjur, Wapres Ma'ruf Amin: Tingkatkan Sikap Tanggap Darurat Bencana!

BNPB Harus Belajar dari Gempa Cianjur, Wapres Ma'ruf Amin: Tingkatkan Sikap Tanggap Darurat Bencana! Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di Indonesia telah tercatat 3.544 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi berupa banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor sepanjang tahun 2022 Hal ini dikatakan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam pidatonya pada Penutupan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 Jiexpo Kemayoran Hall B, Kamis (2/3/2023).

Menurut Wapres, dari sisi geografis Indonesia memiliki risiko bencana tertinggi di dunia. Selain itu, bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh perubahan iklim global juga membayangi, seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan cuaca dan iklim ekstrem.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Imbau Masyarakat Tidak Anti Bayar Pajak Akibat Kasus Pejabat DJP

Indonesia juga tak lepas dari ancaman bencana non-alam seperti kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, serta ancaman konflik sosial. 

"Karena Indonesia terletak pada zona pertemuan lempeng besar dunia yang aktif, sehingga sering terjadi gempa bumi.

Ke depan, lanjut Wapres, Indonesia akan dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang semakin kompleks. Berbagai risiko tersebut semakin meningkatkan urgensi pelaksanaan Rakornas Penanggulangan Bencana setiap tahunnya.

"Keseluruhan bencana tersebut telah mengakibatkan ratusan korban jiwa, ribuan orang luka-luka, serta jutaan orang mengungsi," ucap Wapres.

Baca Juga: Diatur Menantunya Jokowi, Elite Megawati Yakin Tak Perlu Misuh-misuhin Karya Anies Lagi: Inikan Pintar-pintarnya...

"Bencana juga merusak puluhan ribu rumah, serta menghancurkan fasilitas umum, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, maupun peribadatan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa BNPB dibantu TNI, Polri dan I terkait dalam penanggulangan bencana tidak hanya fokus pada titik berat tanggap darurat, namun juga mengutamakan aspek pencegahan.

Baca Juga: Efek Mario Dandy Hingga Bobrok Birokrasi, Menterinya Jokowi Diancam Anak Buah Sendiri: Sebaiknya Ibu Mundur...

"Belajar dari pengalaman gempa Cianjur hanya Magnitudo 5.6 dan Turki Magnitudo 8.7 mengakibatkan korban jiwa, rumah dan infrastruktur rusak parah," kata dia.

Ke depan, BNPB, TNI, Polri, dan stakeholder terkait berusaha untuk mulai perkuat bangunan-bangunan yang sudah berdiri.

Baca Juga: Beri Jaminan Soal Lanjutkan Program Jokowi, Bualan Kubu Anies Kuat Sekali: Selalu Anggap Sebaliknya!

"Kita akan fokus pada memperkuat bangunan seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, sosial, dan bangunan lainnya," ujarnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: