Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Travel Paling Diuji Selama Pandemi, Brian Chesky Ungkap Bakal Sempurnakan Platform Airbnb: Jika Bukan karena Pandemi dan Krisis...

Bisnis Travel Paling Diuji Selama Pandemi, Brian Chesky Ungkap Bakal Sempurnakan Platform Airbnb: Jika Bukan karena Pandemi dan Krisis... Kredit Foto: Twitter/GOOD
Warta Ekonomi, Jakarta -

Musim semi 2020 terasa seperti pengalaman bisnis yang hampir mati, menurut Brian Chesky, salah satu pendiri dan CEO Airbnb. Sebagaimana diketahui, pandemi telah memporak-porandakan bisnis, terutama bisnis perjalanan. Saat itu, Airbnb mengalami penurunan pemesanan hingga 80% dalam beberapa minggu.

Namun, itu juga menjadi pengalaman yang berharga untuknya. Akhirnya, ia pun bisa melihat di sisi yang lain.

"Jika bukan karena pandemi dan krisis, saya tidak tahu bagaimana saya akan membuat poros itu," kata Chesky. "Tapi pada dasarnya saya harus membangun kembali perusahaan sedikit dari bawah ke atas."

Baca Juga: Nikmati Lonjakan Pengunjung Pasca Pandemi, Pendiri Airbnb Kipas-Kipas Duit Kekayaannya Melonjak Hingga Rp156 Triliun!

Melansir Fast Company di Jakarta, Jumat (3/3/23) musim semi lalu, pekerjaan tersebut menghasilkan perubahan terbesar pada Airbnb dalam satu dekade yaitu desain ulang dari atas ke bawah yang memungkinkan orang mencari akomodasi berdasarkan kategori, bukan hanya tujuan, yang bermanfaat untuk memperkenalkan wisatawan ke tempat dan properti yang mungkin mereka miliki sebaliknya diabaikan.

Perusahaan kemudian mengalihkan perhatiannya ke bagaimana mengarahkan host baru. Seperti yang dikatakan Chesky, saat bepergian dengan Airbnb sekarang menjadi hal yang lumrah.

Untuk memudahkan calon tuan rumah masuk ke platform, Airbnb membuat Genius Bar versinya musim gugur lalu, memungkinkan orang untuk menghubungi dukungan khusus atau mencocokkan dengan HosTeladan berpengalaman yang dapat memberi saran kepada mereka tentang cara terbaik mendaftarkan properti mereka. HosTeladan mendapat hadiah untuk pemesanan awal.

Pada tahun 2022, Airbnb menambahkan 900.000 tempat aktif. Tetapi Chesky melihat tahun 2023 sebagai tahun di mana kita dapat mulai menjadikan hosting sebagai arus utama, terutama karena ekonomi yang melemah mendorong lebih banyak orang untuk mencari penghasilan tambahan.

“Kami kembali ke kondisi ekonomi saat kami mendirikan perusahaan,” katanya, mengutip hari-hari awal Airbnb di tengah resesi terakhir.

Perubahan ini sangat mengejutkan: pendapatan Airbnb pada tahun 2022 mencapai USD8,4 miliar, naik hampir 40% dari tahun 2021 dan lebih dari 70% dari pra-pandemi tahun 2019. Selain itu, badan nirlaba Airbnb turun tangan ketika pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, mengumumkan bahwa Airbnb.org akan menawarkan perumahan sementara gratis kepada 100.000 pengungsi Ukraina. Sebelum akhir tahun, target itu sudah terlampaui.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: