Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antony Blinken Blak-blakan Minta Rusia Dihukum: Jika Membiarkan Mereka, Maka Akan...

Antony Blinken Blak-blakan Minta Rusia Dihukum: Jika Membiarkan Mereka, Maka Akan... Kredit Foto: Reuters/Petr David Josek
Warta Ekonomi, New Delhi -

Rusia tidak dapat dibiarkan berperang dengan impunitas, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Jumat (3/3/2023) setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari India, Jepang, dan Australia di New Delhi.

Kelompok yang disebut Quad, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut, juga mengatakan bahwa penggunaan, atau ancaman penggunaan, senjata nuklir di Ukraina "tidak dapat diterima".

Baca Juga: Melihat Situasi Global yang 'Mendingin' di Tengah Perang Rusia dan Ukraina

Akhir bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan perjanjian pengendalian senjata nuklir yang penting dan mengancam akan melanjutkan uji coba nuklir.

"Jika kita membiarkan Rusia melakukan apa yang dilakukannya di Ukraina tanpa hukuman, maka itu merupakan pesan bagi para calon agresor di mana pun bahwa mereka mungkin bisa lolos begitu saja," ujar Blinken dalam sebuah forum di India yang juga dihadiri oleh para menteri dari negara anggota Quad.

Blinken bertemu dengan rekan-rekannya dari kelompok Quad di sela-sela pertemuan G20 di New Delhi, di mana para menteri saling melempar tanggung jawab atas konflik tersebut.

Sehari sebelumnya di New Delhi, Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk pertama kalinya sejak konflik di Ukraina dimulai lebih dari setahun yang lalu.

Dalam pertemuan singkat itu, Blinken mendesak Moskow untuk mengakhiri perang dan membalikkan penangguhan perjanjian nuklir New START, kata seorang pejabat senior AS.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Lavrov dan Blinken berbicara kurang dari 10 menit dan tidak terlibat dalam negosiasi apa pun, demikian dilaporkan kantor-kantor berita Rusia.

Di G20, Amerika Serikat dan sekutunya meminta negara-negara anggotanya untuk terus menekan Rusia untuk mengakhiri konflik, tetapi G20 tidak dapat menyetujui pernyataan bersama tentang perang karena oposisi dari Rusia, yang menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus", dan Cina.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Lavrov dan Blinken berbicara kurang dari 10 menit dan tidak terlibat dalam negosiasi apa pun, demikian dilaporkan kantor-kantor berita Rusia.

Di G20, Amerika Serikat dan sekutunya meminta negara-negara anggotanya untuk terus menekan Rusia untuk mengakhiri konflik, tetapi G20 tidak dapat menyetujui pernyataan bersama tentang perang karena oposisi dari Rusia, yang menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus", dan China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: