Ina Wiyandini, Owner Ina Cookies berbagi pengalaman ketika mengajukan kredit untuk usahanya. Dirinya sempat mendapat kesulitan sewaktu mengajukan pinjaman ke bank. Terlebih saat itu, usahanya belum establish seperti sekarang. Berawal dari bisnis kue rumahan, kini Ina Cookies sudah memiliki 3 outlet dan 18 distributor resmi.
“Hingga sekarang, saya masih mengajukan kredit sebagai modal untuk mengembangkan usaha. Awalnya pihak bank sempat ragu karena usaha saya masih tergolong kecil. Tapi karena pada dasarnya saya tidak ada riwayat kredit yang jelek, dan setelah diskusi dengan pihak bank bagaimana perencanaan penjualan Ina Cookies, akhirnya pinjamannya pun disetujui,” jelas Ina. Baca Juga: LPS: Kredit Perbankan Konsisten Tumbuh di Atas 10%
Menimpali hal ini, IdScore berbagi tips kepada pelaku UMKM untuk mendapatkan kemudahan dalam mengajukan pinjaman. Wahyu Trenggono, Direktur IdScore menjelaskan bahwa skor kredit menjadi salah satu tolak ukur penting yang digunakan lembaga keuangan sebelum menyetujui pinjaman UMKM.
”Lembaga keuangan akan mengecek terlebih dulu skor kredit dan riwayat kredit dari calon debitur. Nasabah yang tergolong high risk atau memiliki skor kredit rendah akan lebih sulit untuk mendapatkan persetujuan dibandingkan nasabah dengan low risk. Skor kredit juga dapat menjadi salah satu faktor besaran bunga yang diberikan oleh lembaga keuangan, semakin baik skor yang dimiliki, ada peluang untuk mendapatkan bunga pinjaman lebih rendah,” jelas Wahyu.
Pengecekan laporan skor kredit dan riwayat kredit dapat dengan mudah dilakukan melalui MyIdScore. Masyarakat sudah bisa secara mandiri melakukan pengecekan laporan kreditnya dengan lebih cepat dan mudah melalui website di www.myidscore.id.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement