Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Ahok Lebih Dulu Paham dari Anies Soal Tanah Merah Dekat Depo Pertamina, Ini Alasannya!

Ternyata Ahok Lebih Dulu Paham dari Anies Soal Tanah Merah Dekat Depo Pertamina, Ini Alasannya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tragedi Tanah Marah Plumpang telah menjadi kabar duku bagi masyarakat Jakarta. Dikabarkan karena tragedi tersebut menewaskan 16 orang dan 49 orang-orang luka-luka akibat kebakaran tersebut.

Dikutip dari Twitter @Miduk17, kejadian ini membuat memori tentang kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang ingin merelokasi masyarakat Tanah Merah. Menurut Ahok wilayah tersebut tidak aman untuk ditempati.

Baca Juga: Posko Anies di Kebakaran Depo Pertamina Bikin Kesal Ferdinand Hutahaean: Nies, Bubarkan Pendukungmu dari Sana!

Ahok sampai meminta calon gubernur saat itu Anies Baswedan tidak membohongi rakyat dengan kursi gubernur. Ketika itu Anies memang ingin mempertahankan wilayah tersebut.

"Ahok sempat mengingatkan Anies agar tak sembarangan membuat janji politik apalagi membohongi rakyat demi kursi gubernur, salah satunya soal Tanah Merah, Plumpang, Jakut. Menurut Ahok, tanah ini adl aset milik Pertamina," paparnya.

Disebutkan Ahok, kawasan tersebut tak boleh ditinggali oleh warga karena selain milik pertamina, kawasan tersebut terlalu dekat dengan depo pertamina.

"Fasilitas TBBM Plumpang itu butuh BUFFERZONE sebagai bagian dari concern terhadap keselamatan lingkungan dan efek lainnya," ucapnya.

Sebelum masa kampanye, Ahok bahkan pernah menawari rusun tahun 2009, selepas kejadian kebakaran Depo Plumpang. Tetapi kesepakatan dengan 1422 kepala keluarga penghuni tanah merah sepertinya tidak menemukan jalan terang.

Saat itu Ahok sebenarnya akan menyiapkan rusun untuk warga Tanah Merah. Seperti warga Rawa Bebek ada yang dari Bukit Duri, biaya sewanya pun murah, hanya Rp 5.000 per hari kala itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: