Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Rantai Pasok Pangan, Kemenkop Terapkan PreFinancing untuk Kopontren Al-Ittifaq

Tingkatkan Rantai Pasok Pangan, Kemenkop Terapkan PreFinancing untuk Kopontren Al-Ittifaq Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Bandung -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) memperluas rantai pasok pangan melalui skema Pre-Financing kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Rancabali, Bandung. Dalam hal ini, kapasitas sayur mayur yang terserap ke pasar modern dari petani dan pondok pesantren melalui skema prefinance berbasis koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, kopontren Al-Ittifaq berhasil mengusahakan perbaikan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan memberdayakan petani kecil yang memproduksi sayuran dan buah-buahan.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu dan Digitalisasi UMKM, Ini 4 Fokus Utama KemenKopUKM

"Sebelumnya di tahun 2019 hanya mampu mengirim 2,3 ton per hari, tahun 2022 Kopontren Al-Ittifaq mampu mengirim hasil produksi petani sebanyak 6,3 ton per hari," ucapnya, Senin (6/3/2023).

Sebelumnya, untuk memenuhi volume komuditas atau pasar, para petani membutuhkan pengepul atau tengkulak. Namun, saat ini melalui pre-financing para petani dapat mengembangkan usahanya melalui pembiayaan Kopotren Al-Ittifaq.

"Skema ini memberikan fondasi awal yang kuat sehingga dapat memastikan pembayaran kepada petani secara langsung setiap kari menyerap hasil panennya, untuk kemudian didistribusikan ke pasar modern," kata Teten dalam diskusi kunjungan kerja (kunker) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Teten menyatakan, Kopontren Al-Ittifaq merupakan inkubator bisnis berbasis kelompok tani yang telah berhasil membudidayakan hasil tani, manajemen bisnis sampai pada packing, branding, dan pendistribusiannya.

"Nanti untuk pembiayaan koperasi ada di kami, petani ada KUR Klaster, BSI yang masuk on-farm, koperasi diperkuat melalui pre-finance agar bisa membeli tunai kepastian harga dan pasar sehingga bank mau membiayai petani kecil," ujarnya.

Menkop-UKM Teten menegaskan, melalui skema prefinancing Kopontren Al-Ittifaq memiliki omzet dan aset yang signifikan, dari tahun 2019 omzet yang dimiliki sebesar Rp11,9 miliar atau meningkat 31% serta aset sebesar Rp56 miliar atau meningkat 28%. Selain itu, kopontren Al-Ittifaq telah memiliki 90 pondok pesantren binaan terdapat di seluruh Indonesia dengan 1.200 jumlah anggota.

"Melalui pengembangan pembiayaan rantai pasok berbasis koperasi (pre-finance), Kopontren Al-Ittifaq diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat bersama dengan 40 koperasi sejenis agar dapat memenuhi kebutuhan pasa modern seperti Superindo, AEON, Yogya," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: