Nasib Rusia Diramalkan Gawat Usai Amerika Pasok Senjata Rp6 Triliun buat Ukraina
Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Ukraina kembali menerima paket bantuan dari Amerika Serikat berupa senjata senilai USD400 atau setara Rp6 triliun. Bantuan ini diberikan di tengah kondisi perang yang terus berkecamuk.
Kabar soal bantuan paket senjata ini disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ia mengatakan bahwa paket bantuan terbaru itu didanai oleh Presidential Drawdown Authority.
Baca Juga: Joe Biden Perintahkan Negara-negara Baltik Menekan Rusia Demi Kemenangan Ukraina
Bantuan dana itu untuk pengiriman barang dan jasa dimungkinkan dari Departemen Pertahanan AS untuk dikirimkan tanpa persetujuan Kongres dalam menanggapi situasi darurat.
Paket bantuan militer tersebut mencakup lebih banyak amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau peluncur rudal (HIMARS) dan howitzer, kata Blinken dalam pernyataan tertulis di situs web Departemen Luar Negeri AS yang dipantau ANTARA pada Sabtu.
Selain itu, dalam paket bantuan pertahanan dari AS untuk Ukraina tersebut, ada juga amunisi untuk Kendaraan Tempur Infanteri Bradley, jembatan peluncuran kendaraan lapis baja, peralatan dan perlengkapan penghancuran, serta pelatihan.
"Rusia dapat mengakhiri perangnya hari ini. Sampai Rusia melakukannya, kami akan bersatu dengan Ukraina dan memperkuat militernya di medan perang selama diperlukan sehingga Ukraina akan berada di posisi terkuat di meja perundingan," kata Blinken.
Blinken menambahkan bahwa AS terus menggalang dukungan dunia untuk Ukraina dan dia memuji dukungan lebih dari 50 negara yang bersatu dalam solidaritas bersama Ukraina untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, AS telah mengirimkan bantuan peralatan militer senilai lebih dari 30 miliar dolar AS (sekitar Rp458 triliun) ke Ukraina, menurut Pentagon.
Ini merupakan yang ke-33 kalinya pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengesahkan bantuan untuk Ukraina dengan menggunakan wewenang Presidential Drawdown Authority.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement