Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangani Efek Buruk Mario Dandy, Menterinya Jokowi Malah Ngeblunder Lagi: Dia Bisa-bisanya Mengancam Rakyat...

Tangani Efek Buruk Mario Dandy, Menterinya Jokowi Malah Ngeblunder Lagi: Dia Bisa-bisanya Mengancam Rakyat... Ilustrasi Direktorat Jenderal Pajak dalam kemelut kasus harta pejabat yang tak wajar. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat Media Sosial, Nicho Silalahi menyoroti bagaimana sejumlah pihak memerhatikan betul soal Mario Dandy Satrio.

Salah satunya adalah Sri Mulyani, beliau masih terus setia serta melakukan inovasi tersebut hal tersebut.

Baca Juga: Nilai Suara Tuhan Wujudkan Ditundanya Perebutan Kursi Jokowi, Elite Prabowo Disoroti: Wah, Ambil Kesempatan...

Namun hal itu malah membuat Nicho murka, pasanya pernyataan menteri tersebut terkesan menantang aundiensi.

Nicho bilang, pernyataan tersebut terkesan mengancam rakyat. Menurutnya, jika alumni Universitas Indonesia itu cerdas, tanpa bayar pajak pun pemerintah bisa memberi BBM murah.

“Kelakuannya malah ngancam rakyat, padahal kalau cerdas maka tanpa pajakpun kita bisa kok memberikan BBM murah pada rakyat asal pemerintah berani melakukan Nasionalisasi Sektor pertambangan, Kelautan dan Perkebunan yang memiliki HGU. ,” ketus Nicho.

Sebelumnya, viralnya kasus penganiayaan yang melibatkan anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), membuat integritas instansi itu dipertanyakan. Pasalnya, kasus itu merembes hingga terkuaknya kekayaan pegawai DJP yang dinilai tak wajar.

Baca Juga: Jangan Sibuk Nyalahin Jokowi atau Anies Baswedan, Masyarakat Harusnya Sadar Diri Soal Kebakaran Plumpang!

Kasus itu berbuntut panjang, setelah seruan stop bayar pajak menggema. Di sosial media, warganet ramai-ramai mengeluhkan hal itu.

Mereka mengaku taat bayar pajak, tapi pegawai DJP saja membayar pajak yang tak sesuai seharusnya.

Fenomena itu direspon cepat Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia melakukan berbagi manuver mengembalikan kepercayaan publik terhadap kementeriannya. Mulai dari jumpa pers, hingga mengunggah pernyataan khusus di media sosial pribadinya.

Baca Juga: Menantunya Jokowi Saja Tak Mau Mengurusi, Karyanya Anies Baswedan Disoroti: Sebuah Jebakan Batman...

Pada 28 Februari, ia mengunggah momen dirinya menghadiri acara Indonesia Economic Outlook 2023. Di keterangan foto, bendahara negara itu menyinggung soal kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Tahun 2022 bukan tahun yang mudah. Harga-harga energi (BBM- listrik)- makanan melonjak sangat ekstrim. APBN bekerja keras extraordinary - melindungi rakyat dan ekonomi,” ungkapnya, dikutip Fajar.co.id dari @sminsrawati.

Ia menuturkan, pajak merupakan penerimaan negara tertinggi dalam keuangan negara. Saking pentingnya, ia bilang Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa naik tiga kali lipat jika rakyat tak taat pajak.

“Penerimaan negara (termasuk pajak yang tumbuh tinggi diatas 48% (hingga Januari 2023) -digunakan untuk membayar subsidi energi yang naik sangat tajam -3 kali lipat -mencapai Rp 505 Triliun dan Bantuan sosial mencapai Rp 417 Triliun, dan terus membangun infrastruktur untuk mendukung pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Baca Juga: Hadapi Sinyal Elon Musk Hanya Berikan Harapan Palsu untuk Jokowi, Luhut Tebar Janji: Kalau Nanti Senin...

Pernyataan tersebut ramai di tanggapi belakangan ini. Penjelasan Sri Mulyani itu dianggap ancaman, agar rakyat taat bayar pajak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: