Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Dipastikan Bukan Penerus, Koalisi Perubahan Tak Bakal Dapat Limpahan Suara dari Para Loyalis Presiden Jokowi

Anies Baswedan Dipastikan Bukan Penerus, Koalisi Perubahan Tak Bakal Dapat Limpahan Suara dari Para Loyalis Presiden Jokowi Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dari Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana, merasa semua masih menanti siapa yang digandeng Anies Baswedan untuk menjadi cawapres. Terdekat, ada nama-nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Khofifah Indar Parawansa.

Namun, dalam survei terakhir Algoritma turut menanyakan siapa yang dirasa layak meneruskan Presiden Jokowi? 

Anies Baswedan dianggap relatif bukan penerus Jokowi dan berada di posisi ketiga setelah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Usai Insiden Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pernyataan Ahok yang Sebut Anies Baswedan Kampanye Tanpa Data Kembali Mencuat

Basis pendukung Presiden Jokowi dinilai masih cukup besar. Persaingan untuk mendapat limpahan dari suara pemilih Jokowi pada 2024 pun nampaknya akan berjalan ketat. 

"Walaupun Anies sudah komentar, misal IKN itu amanat UU, maka harus dijalankan. Artinya, bahkan Anies yang dilabelkan kemungkinan besar tidak bisa meneruskan Pak Jokowi berusaha membangun narasi kalau dia akan menjadi penerus Pak Jokowi," kata Aditya, Senin (6/3/2023).

Saat ini, ia melihat, publik sedang membaca siapa sosok yang bisa menjaga dan meneruskan warisan dari Presiden Jokowi. 

Hal itu pula yang akan menentukan apa nantinya ada dua atau tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung di Pilpres 2024.

Melihat peta hari ini, Koalisi Perubahan memang menjadi salah satu yang sudah cukup terlihat bentuknya dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Sekalipun, diprediksi bisa terganggu bila nanti AHY ditawarkan posisi Menpora.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: