Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Pelanggan Potensial?

Apa Itu Pelanggan Potensial? Kredit Foto: Unsplash/Rendy Novantino
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelanggan potensial adalah bagian dari audiens yang membutuhkan produk serta dapat membayar produk tersebut. Pelanggan potensial masih belum mencoba atau mengkonsumsi produk tertentu, tetapi berpotensi besar menjadi pelanggan.

Pelanggan potensial adalah bagian dari populasi yang paling mungkin membeli produk tertentu. Setiap bisnis ingin menjangkau dan mengubah jumlah maksimum konsumen potensial dan mencapai basis pelanggan yang lebih besar daripada para pesaingnya.

Pelanggan potensial membutuhkan produk tertentu dan dapat membayarnya. Meskipun dukungan menjangkau audiens yang beragam, bagian tertentu meresponsnya dengan membeli produk. Oleh karena itu, bisnis merancang produk dan layanan mereka berdasarkan target pasar.

Baca Juga: Apa Itu Database Marketing?

Sementara itu, target pasar terdiri dari berbagai kelompok individu, rumah tangga, dan organisasi. Bisnis dapat membuat dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif jika mereka mengetahui kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Segmentasi bisnis pelanggan berdasarkan geografi, demografi, dan perilaku pembelian. Untuk mengukur sentimen pelanggan, bisnis melakukan riset konsumen dan menawarkan penawaran produk edisi terbatas.

Selanjutnya, pelanggan tertentu mungkin membeli barang yang sama dari pesaing. Jika tidak, pelanggan mungkin membutuhkan barang atau layanan tertentu tetapi mungkin tahu tentang berbagai merek dan alternatif.

Berikut cara mengidentifikasi pelanggan potensial:

1. Riset Pasar

Bisnis tahu siapa yang mereka targetkan sebelum menjalankan strategi pemasaran; itu bukan tembakan dalam gelap. Misalnya, untuk penata rambut pria, setiap pria di sekitarnya yang berjanggut atau menata rambut adalah pelanggan potensial.

Bisnis mencoba menentukan kebutuhan pelanggan terlebih dahulu dan merancang layanan atau produk yang sesuai.

2. Pelajari Pesaing

Untuk barang yang sama, setiap pesaing adalah sumber pelanggan potensial. Dengan demikian, bisnis mempelajari persaingannya. Mereka mencari peluang di mana mereka dapat meningkatkan persaingan mereka. Sebuah bisnis mencoba menawarkan kualitas yang lebih baik, diskon, dan penawaran menarik untuk membujuk calon konsumen menjauh dari persaingan mereka.

3. Networking dan Referensi

Networking adalah cara cerdas untuk mengidentifikasi prospek. Jaringan menawarkan umpan balik untuk bisnis. Lebih banyak umpan balik berarti lebih banyak data. Jika informasinya terperinci, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Pada tahun 2021, 92% pelanggan mempercayai rujukan. Bisnis memiliki tingkat retensi 37% lebih tinggi jika mereka memiliki jaringan yang mapan. 65% pelanggan baru adalah hasil dari jaringan dan rekomendasi. Di sisi lain, pendatang baru kesulitan.

4. Promosi dan Iklan

Promosi dan iklan adalah cara tradisional untuk menghasilkan prospek. Ketika sebuah produk atau layanan diiklankan, itu menyoroti penggunaan, kepentingan, harga, nilai, dan aspek yang menarik pelanggan secara langsung atau tidak langsung.

Ini juga membantu dalam membangun kesadaran merek. Untuk mencatat penjualan, pelanggan harus terlebih dahulu mengetahui bahwa layanan atau produk itu ada. Bisnis dengan anggaran pemasaran yang lebih besar dapat mengatur kombinasi strategi yang dikenal sebagai bauran promosi.

Sementara itu, berikut cara mendekati pelanggan potensial:

1. Pahami Prospek

Pertama, bisnis berfokus pada kebutuhan dan permintaan konsumen. Jika produk tidak dapat memuaskan kebutuhan atau menawarkan kepuasan, kecil kemungkinannya untuk mengubah prospek menjadi pelanggan.

2. Pemasaran Personal

Semua orang menyukai pendekatan yang dipersonalisasi. Ini menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan peduli tentang mereka. Itu bisa berupa teks yang dipersonalisasi, iklan yang dibuat khusus, atau percakapan yang menarik.

3. Networking

Melalui networking, bisnis menerima rujukan dan mengubahnya menjadi pelanggan. Jaringan bertindak sebagai perantara antara produsen dan pelanggan. Jaringan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi produk.

4. Strategi Wawasan

Media sosial, pemasaran digital, dan email menjadi sangat diperlukan di era digital. Pada dasarnya, pemasaran konten adalah alternatif yang lebih murah daripada periklanan tradisional.

Strategi inovatif ini lebih baik dalam mengisolasi target pasar. Dengan cara ini, pengeluaran pemasaran diturunkan. Calon pelanggan adalah mereka yang pertama-tama mengonsumsi konten yang berkisar seputar produk tertentu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: