Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Turun ke Rp418 Miliar, SMF Jelaskan Alasan Kinerja Keuangan 2022 Terkoreksi

Laba Bersih Turun ke Rp418 Miliar, SMF Jelaskan Alasan Kinerja Keuangan 2022 Terkoreksi Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencetak laba bersih senilai Rp417,69 miliar pada 2022. Angka ini turun dari capaian 2021 yang tercatat sebesar Rp460 miliar.

Tak jauh berbeda dengan kinerja laba, pendapatan Perseroan juga mengalami penurunan. Pada 2021, jumlah pendapatan SMF mencapai Rp2,12 triliun, kemudian turun menjadi Rp1,78 triliun pada 2022.

Direktur SMF Bonai Subiakto menjelaskan penurunan kinerja keuangan Perseroan pada 2022 dipengaruhi oleh kondisi perbankan.

Baca Juga: SMF Bakal Lunasi Obligasi Berkelanjutan IV Senilai Rp203,47 Miliar

Bonai menjelaskan perbankan memiliki likuiditas yang berlimpah pada 2021 lantaran mereka belum bisa mencairkan dana pihak ketiga (DPK). Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi pada 2022.

"Kami ada di pasar sekunder, tentunya akan terimbas oleh pasar primer, dalam hal ini perbankan," kata Bonai saat konferensi pers di Graha SMF, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).

Di sisi lain, aset Perseroan tercatat di angka Rp32,96 triliun di 2022, dari yang sebelumnya Rp33,72 triliun di 2021. Capaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp11,29 triliun serta penerbitan surat utang sebesar Rp3 triliun dan term loan sebesar Rp900 miliar.

Terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2022, SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap III.

Sampai dengan akhir 2022, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp12,80 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,2 triliun.

Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak 2009. Hingga akhir 2022, Perseroan sudah menerbitkan 51 kali penerbitan dengan jumlah Rp50,42 triliun, terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp45,63 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.

Kinerja liabilitas Perseoran juga mengalami penurunan, dari yang sebelumnya Rp19,7 triliun di 2021 menjadi Rp16,63 triliun di 2022. Adapun ekuitas Perseroan tercatat di angka Rp16,3 triliun di 2022, naik dari yang sebelumnya Rp14,02 triliun di 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: