Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Andalkan BPK, Sri Mulyani Minta Bantu Kawal dan Periksa Keuangan Negara Tetap Akuntabel

Andalkan BPK, Sri Mulyani Minta Bantu Kawal dan Periksa Keuangan Negara Tetap Akuntabel Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai partner sekaligus pilar akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang kredibel di Indonesia.

"BPK sekarang di dalam circle internasional menjadi salah satu supreme auditor yang diandalkan dan terus ditingkatkan peranannya," ucapnya, dalam Rapat Koordinasi Pelaksana BPK 2023, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (8/3/2023).

Baca Juga: Tegaskan Alasan Blokir Anggaran K/L Rp50,2 Triliun, Kemenkeu: Tahan Belanja, Buat Keadaan Darurat!

Sri Mulyani menyebut, BPK memiliki tiga peran sekaligus, yakni sebagai oversight yang memeriksa keuangan dari sisi compliance, governance, dan akuntabilitasnya. Dia melanjutkan, BPK juga mempunyai fungsi insight sebagai partner konsultasi dalam merumuskan berbagai kebijakan extraordinary di masa pandemi.

Selain itu, Sri Mulyani pun menyoroti peran BPK untuk bisa memberikan foresight berupa prediksi yang kredibel. "Inilah yang saya tentu berharap bahwa BPK akan terus menjadi institusi yang kita semua andalkan tadi dari sisi insight, oversight, dan juga dari foresight-nya," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga memaparkan keuangan negara sebagai instrumen yang dinamis karena tidak bisa lepas dari kondisi ekonomi. Menurutnya, asumsi ekonomi akan senantiasa mengalami dinamika berupa deviasi antara asumsi dengan realita yang memengaruhi postur dari APBN.

"Karena dia tidak didesain dalam suasana vakum dan berbagai indikator maupun variabel yang ada di dalam keuangan negara sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi," jelasnya.

Dia lalu bercerita, perekonomian Indonesia dalam 3 tahun terakhir sangat terpengaruh oleh situasi pandemi. Tataran global geopolitik yang berubah juga menjadikan hubungan antarnegara makin menegang. Selain itu, disrupsi supply chain menyebabkan inflasi terdongkrak sangat tinggi secara global.

"Inilah yang kemudian harus kita bersama-sama BPK dan Pemerintah untuk mengawal karena dunia tidak dalam situasi yang statis dan mudah," ungkapnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menyampaikan dalam proses audit sangat penting untuk bisa fokus pada tujuan. "Kita tidak melulu hanya kepada suatu kepatuhan yang sifatnya mekanistik statis dan sempit kadang-kadang kita melupakan gambar besarnya dan tujuan besarnya," imbuhnya.

Namun, bendahara negara itu menekankan serta menggarisbawahi agar tetap menjunjung tinggi dan patuh pada aturan karena akan menimbulkan ekses berupa moral hazard dan juga berpotensi menimbulkan dampak terhadap akuntabilitas yang lemah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: