Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Pernah Peringatkan Bahayanya Tinggal Dekat Depo Pertamina, Warga Ogah Dipindah: Relokasi Deponya!

Ahok Pernah Peringatkan Bahayanya Tinggal Dekat Depo Pertamina, Warga Ogah Dipindah: Relokasi Deponya! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah pernah mewanti-wanti bahayanya tinggal di kawasan dekat depo Pertamina Plumpang. Hal itu disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi merespons kebakaran depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.

Kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu itu bahkan menewaskan 19 orang.

Baca Juga: Politisi PSI Kenang Kebikan Ahok untuk Warga Tanah Merah, Warganet: Anies Mana Paham yang Begituan...

"Apa yang diwanti-wanti Pak Ahok itu kejadian sekarang," ujar Prasetyo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Warga masih bertahan tinggal di kawasan Tanah Merah Bawah yang ludes dilalap si jago merah itu lantaran mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan pada era eks Gubernur Anies Baswedan 2021 lalu. Hal ini menurutnya bertentangan karena lahan tersebut adalah milik PT Pertamina.

"Ya harusnya kan apa namanya memang itu kan tempat yang seharusnya (tidak ditempati) oleh masyarakat," ucapnya. "Ya masalahnya di situ (IMB kawasan) dari Anies," imbuhnya.

Selebihnya, Prasetyo meminta agar pemerintah pusat dan daerah segera mencarikan solusi mengenai masalah lahan ini. Penanganan korban juga harus ditangani dengan cepat.

"Yang jelas pemerintah harus ada di situ, ada kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat," pungkasnya.

Tuntutan Warga Tanah Merah

Sebelumnya, warga Tanah Merah Plumpang, Jakarta Utara menyampaikan lima tuntutan atas kejadian kebakaran karena meledaknya depo Pertamina pada Jumat (3/3/2023) lalu itu. Kejadian ini membuat rumah warga hangus hingga 19 orang meninggal dunia dan 49 luka-luka.

Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKMTB) Mohamad Huda mengatakan, lima tuntutan ini merupakan aspirasi yang dikumpulkan setelah kejadian. Pertama, ia meminta agar pihak Pertamina memberikan pertanggungjawaban dalam bentuk materi maupun imateril.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: