Herman melanjutkan, saat ini konsumsi masyarakat pasca PPKM sudah pulih, tanpa melihat grafik, hal tersebut secara kasat mata bisa dilihat dari keseharian masyarakat dimana saat ini pendemi bisa dikatakan sudah jadi endemi, meski belum ada pengumuman resmi WHO.
“Aktivitas ekonomi sudah pulih, mall, bioskop, traveling, artinya konsumsi masyarakat telah pulih. Simpanan masyarakat perseorangan growthnya sudah mulai ternomalisasi, dimana porsi konsumsi dan porsi simpanan/tabungan masyaakat itu balance,” jelas Herman.
Dia menyebut selain konsumsi domestik yang menyumbang 50 persen dari pertumbuhan ekonomi harus didukung oleh dunia usaha. Dunia usaha harus didorong untuk meningkatkan investasi mereka.
Hanya saja, dunia usaha saat ini masih bersikap hati-hati terkait dengan kondisi global. Herman menjelaskan, meski tidak separah yang diperkirakan, perekonomian global dengan berbagai masalah seperti perang Rusia-Ukraina tetap harus diwaspadai. Baca Juga: LPS: Kredit Perbankan Konsisten Tumbuh di Atas 10%
“Jadi artinya melihat perkembangan kuartal satu ini meskipun belum akhir maret belum selesai, kita lihat sepertinya dampak resiko global itu memang perlu kita waspadai namun tidak separah yang diperkirakan sebelumnya,” terang Herman.
Sementara pengamat ekonomi dari Segara Reseach Institute, Piter Abdullah mengatakan bahwa masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya dunia usaha tidak perlu khawatir akan ancaman resesi. “Kita nggak perlu khawatir di tahun 2023 ini, artinya, tidak akan ada resesi di tahun 2023,” ujar Piter.
Ia mennyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8%, sementara dirinya pribadi memperkirakan 4,75% sampai 5,25%. Artinya, kata Piter tahun 2023 ini perekonomian Indonesia akan tumbuh baik, karena ekonomi Indonesia tidak tergantung kepada global. “Global boleh saja resesi, tapi Indonesia tidak akan resesi, kenapa karena pertumbuhan kita lebih ditentukan oleh domestic demand,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement